RADARCIREBON.TV- Fenomena “DANA Kaget” kembali menjadi magnet menarik di dunia digital Indonesia. Munculnya tawaran iming-iming saldo gratis senilai ratusan ribu rupiah lewat tautan link membuat banyak pengguna dompet digital DANA tergiur.
Namun di balik euforia ini, sejumlah pakar keamanan digital dan media telah memperingatkan akan risiko penipuan yang semakin marak. Artikel ini mengupas tuntas kondisi terbaru “klaim dana kaget” di 2025 peluang, bahaya, dan langkah aman yang harus dilakukan.
Apa Itu DANA Kaget?
DANA Kaget adalah fitur resmi dari aplikasi dompet digital DANA yang dirancang untuk berbagi saldo antar pengguna. Dengan mekanisme “kejutan”, seseorang bisa membuat link khusus yang jika diklik oleh orang lain, memungkinkan penerima memperoleh saldo dalam jumlah acak. Fitur ini sering dipakai sebagai hadiah, kampanye promosi, atau sekadar berbagi rezeki secara digital.
Baca Juga:6 Keberuntungan Besar Persib yang Terpancar Setelah Kedatangan ‘Profesor’ Thom HayeMimpi Piala Dunia 2026 Terancam: Deretan Bintang Sepak Bola yang Bisa Gagal Melangkah ke Amerika Utara
Namun, karena popularitasnya yang tinggi, DANA Kaget juga menjadi lahan subur bagi pelaku penipuan siber. Mereka menyebar link palsu yang menyerupai tampilan resmi, dengan tujuan mencuri data pengguna.
Euforia Klaim Saldo Besar di Media Sosial
Di tahun 2025, banyak laporan media yang menyebut klaim saldo DANA Kaget dengan nominal sangat besar, misalnya Rp 431.000 untuk edisi akhir pekan pada 13 September.
Ada juga laporan bahwa pada 9 Oktober, link DANA Kaget menawarkan hingga Rp 275.000 kepada penerima.
Sementara di tanggal lain, klaim senilai Rp 151.000 juga ramai dibagikan di berbagai grup daring.
Tawaran semacam ini tentunya menarik banyak pengguna: cukup klik link, lalu saldo “mendarat” di dompet digital. Namun, tidak semua link itu sah atau aman. Ada peringatan bahwa beberapa tautan bisa menjadi jebakan phishing.
Risiko Penipuan dan Modus Jahat
Beberapa cara penipuan yang paling sering diwaspadai terkait klaim DANA Kaget antara lain.
1. Tautan Palsu
Banyak situs meniru tampilan website DANA. Mereka menggunakan domain yang mirip tetapi bukan domain resmi dana.id atau link.dana.id.
2. Permintaan Data Sensitif
Baca Juga:Duel Bayangan Slot: Siapa Sebenarnya yang Menggantikan Arne Slot di Feyenoord, dan Apa Cerita di Baliknya?Beckham Putra Usai Liburan ke Kuala Lumpur: Kini Kembali Panaskan Mesin Persib di BRI Super League
Setelah membuka link, korban bisa diminta memasukkan PIN, OTP, atau informasi akun lainnya. Ini sangat berbahaya karena bisa memberikan akses penuh ke akun DANA korban.