Inovasi Keuangan di BNI: Kredit Tanpa Agunan Kini Bisa Cair hingga Rp 500 Juta, Begini Cara & Resikonya

Pinjaman Bank BNI
BNI memiliki beberapa varian KTA, dua di antaranya populer di kalangan nasabah. Foto: Radar Nusantara/tangkap layar - radarcirebon.tv
0 Komentar

Sebagai contoh.

Dengan tenor 60 bulan, simulasi angsuran mencapai sekitar Rp 2,69 juta per bulan.

Jika memilih tenor lebih panjang (misalnya mendekati jangka maksimal), angsuran per bulan tentu lebih ringan, tetapi total bunga yang dibayarkan juga akan lebih besar seiring waktu.

•Keunggulan & Manfaat

BNI Fleksi menawarkan sejumlah keuntungan yang membuatnya menarik dibanding KTA lainnya.

Baca Juga:6 Keberuntungan Besar Persib yang Terpancar Setelah Kedatangan ‘Profesor’ Thom HayeMimpi Piala Dunia 2026 Terancam: Deretan Bintang Sepak Bola yang Bisa Gagal Melangkah ke Amerika Utara

  • Plafon besar : Hingga Rp 500 juta, jauh di atas KTA bank umum lain.
  • Tenor panjang : Maksimal 15 tahun memberi fleksibilitas angsuran.
  • Bunga kompetitif : Menurut informasi promosi BNI, suku bunga bisa dimulai dari sekitar 7,1% p.a. (flat).
  • Persyaratan relatif mudah : Tidak perlu jaminan, cukup dokumen dasar dan penghasilan tetap.
  • Kemungkinan top-up kredit : Debitur bisa menambah pinjaman di kemudian hari sesuai persetujuan bank.

Sementara untuk BNI Kartu Tunai, keunggulannya adalah fleksibilitas dalam pencairan (bisa kapan saja melalui ATM) dan kemudahan dalam mengubah transaksi penarikan tunai menjadi cicilan tetap.

•Risiko & Catatan Penting

Meskipun KTA sangat menarik, ada sejumlah hal yang perlu dipertimbangkan oleh calon peminjam agar tidak terjerat beban kredit yang berat.

1. Bunga total bisa tinggi

Walau suku bunga terlihat kompetitif, bunga efektif dan biaya lain (seperti provisi) bisa membuat total biaya pinjaman tumbuh signifikan, terutama jika tenor panjang.

2. Kemampuan bayar sangat penting

Karena tidak ada agunan, bank sangat bergantung pada riwayat kredit dan kemampuan debitur untuk membayar cicilan. Sebuah studi dari Neliti menyebut bahwa dalam KTA, keputusan pemberian kredit sangat bergantung pada riwayat kredit pemohon.

3. Hoaks dan penipuan

BNI pernah mengeluarkan klarifikasi publik terkait hoaks soal kredit tanpa jaminan. Corporate Secretary BNI, Mucharom, menegaskan bahwa proses kredit melalui BNI tetap melalui prosedur legal dan pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

4. Beban asuransi (jika ada)

Dalam produk Fleksi, terdapat pilihan asuransi jiwa yang biayanya tergantung plafon, tenor, usia dan kondisi kesehatan pemohon.

5. Risiko overleveraging

Karena plafon besar, debitur bisa tergoda mengambil pinjaman terlalu tinggi tanpa memperhitungkan risiko keuangan jangka panjang.

•Perspektif Pengguna & Pasar

0 Komentar