Pelatih Mali U-22 Membagikan Rahasia Keberhasilan Mengalahkan Timnas Indonesia U-22 dengan Skor 3-0 Menjelang

Timnas Mali U-22
Pelatih Mali U-22 Membagikan Rahasia Keberhasilan Mengalahkan Timnas Indonesia U-22 dengan Skor 3-0 Menjelang SEA Games 2025. tangkap layar instagram @femafoot_officiel
0 Komentar

RADARCIREBON.TV – Tim Nasional Mali U-22 menunjukkan dominasi saat bertanding melawan Tim Nasional Indonesia U-22 dalam sebuah pertandingan persahabatan di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, pada Sabtu malam (15/11/2025). Hasil akhir memperlihatkan kemenangan besar 3-0 bagi tim tamu, dan pelatih Mali U-22, Fousseni Diawara, menjelaskan faktor utama yang membawa timnya meraih sukses tersebut.

Dalam pertandingan ini, Mali segera mengambil alih permainan. Mereka berhasil mencetak gol lebih awal pada menit kelima lewat sundulan Sekou Doucoure, memanfaatkan momen bola mati. Gol cepat itu memberikan semangat besar bagi Mali untuk mengendalikan jalannya laga.

Kekuatan Mali tidak berhenti di situ. Mereka menambah skor melalui aksi solo Wilson Samake pada menit ke-34. Usai menerima umpan dari lini tengah, Samake menerobos pertahanan Indonesia dan mencetak gol kedua. Di sisi lain, Timnas Indonesia U-22 yang berusaha membangun serangan, berkali-kali mengalami kesulitan untuk menembus pertahanan Mali yang kokoh.

Baca Juga:Jadwal MotoGP Portugal 2025: Marco Bezzecchi Start Terdepan, Persaingan Ketat Menanti di PortimaoAC Milan Tidak Dapat Meraih Kemenangan Melawan Parma, Allegri: Pemain Terlihat Kurang Bersemangat

Pada masa injury time babak kedua, Moulaye Haidara menegaskan kemenangan 3-0 dengan tembakan kuat dari luar kotak penalti. Gol ini menegaskan keunggulan Mali dalam aspek ketenangan, organisasi, dan efisiensi dalam penyelesaian akhir.

Dalam konferensi pers setelah pertandingan, Fousseni Diawara mengungkapkan kepuasannya terhadap penampilan tim. Ia berpendapat bahwa gol cepat menjadi salah satu faktor penting yang meningkatkan rasa percaya diri para pemain. “Saya sangat senang dengan pertandingan ini. Gol awal memberikan kami keuntungan besar,” kata pelatih berusia 45 tahun itu.

Diawara menjelaskan bahwa kontrol sepak bola berasal dari arahan taktis yang telah disiapkan sebelum pertandingan. Ia meminta para pemainnya untuk menjaga koneksi antar lini, melakukan umpan pendek yang rapi, serta segera memberikan tekanan setelah kehilangan bola. Strategi ini memungkinkan Mali untuk mendominasi transisi dan mengendalikan permainan selama pertandingan.

“Kami memberikan sejumlah arahan yang harus diterapkan, dan para pemain melakukannya dengan baik. Itu membuat kami dapat menciptakan rangkaian permainan yang menarik,” tambahnya.

Walaupun Indonesia harus menerima hasil buruk, pertandingan persahabatan ini memberikan pelajaran berharga menjelang SEA Games 2025, di mana Garuda Muda perlu memperbaiki konsistensi dan kekuatan mental.

0 Komentar