Silverer: Senjata Rahasia untuk Melawan Deepfake dan Lindungi Data Pribadi di Era AI!

Silverer
Silverer hadir sebagai solusi revolusioner untuk melawan deepfake! 🛡️ Teknologi data poisoning ini siap melindungi data pribadi Anda di era AI. Foto: Ilustrasi AI
0 Komentar

RADARCIREBON.TV – Di tengah maraknya penyebaran deepfake dan konten palsu yang semakin meresahkan, sebuah inovasi revolusioner hadir untuk memberikan perlindungan bagi masyarakat. Sistem AI bernama Silverer, hasil kolaborasi antara Monash University dan Kepolisian Federal Australia (AFP), hadir sebagai senjata rahasia untuk melawan manipulasi konten dan praktik berbahaya lainnya di dunia maya.

SISTEM berbasis akal imitasi (AI) yang dikembangkan peneliti dari Monash University bersama Kepolisian Federal Australia (AFP) diklaim mampu melawan manipulasi konten atau deepfake dan praktik berbahaya lainnya di dunia maya. Alat Silverer yang sedang dikembangkan oleh AI for Law Enforcement and Community Safety (AiLECS) Lab ini memanfaatkan metode data poisoning atau “peracunan data” untuk mengubah dokumen digital secara halus. Walhasil, sebuah konten bakal sulit dipakai untuk memproduksi, memanipulasi, atau menyebarkan gambar dan video berbasis AI.

Peneliti AiLECS sekaligus ketua proyek, Elizabeth Perry, mengatakan Silverer memodifikasi piksel gambar agar model AI tidak bisa menghasilkan tiruan yang realistis. Gambar yang akan diunggah ke media sosial bisa dimodifikasi dulu dengan sistem baru itu.

Baca Juga:Nova Arianto Ukir Sejarah, Harapan Baru bagi Sepak Bola IndonesiaPeluang Tipis Garuda Muda di Piala Dunia U-17

“Seperti menambahkan lapisan perak di balik kaca. Sehingga ketika seseorang mencoba melihat melalui kaca itu, hanya tampak pantulan yang sama sekali tidak berguna,” kata Perry dalam keterangan tertulis Monash University, 10 November 2025.

Penamaan Silverer terinspirasi dari bahan perak yang digunakan untuk membuat cermin. Alat ini seperti “memantulkan” gambar asli agar tak bisa disalahgunakan oleh sistem AI.

Co-Director AiLECS yang juga Associate Professor di Monash University, Campbell Wilson. mengatakan gambar palsu semakin mudah dibuat karena banyaknya sumber terbuka yang dapat diakses siapa saja. “Hampir tidak ada hambatan bagi siapa pun untuk menggunakannya,” tuturnya.

Proyek Silverer yang dikembangkan selama setahun terakhir masih berupa purwarupa. AiLECS berharap alat tersebut nantinya bisa digunakan oleh masyarakat umum untuk melindungi data pribadi di media sosial.

Laboratorium AiLECS merupakan kolaborasi riset antara AFP dan Universitas Monash yang diluncurkan di Melbourne pada 2019. Penelitian ini didanai melalui Federal Government Confiscated Assets KepiAccount milik AFP.

0 Komentar