Italia Dibantai Norwegia Lagi! Gattuso Mulai Panik Jelang Play-off

foto
Timnas Italia. (Foto: Instagram/azzurri)
0 Komentar

RADARCIREBON.TV- Italia lagi-lagi zonk pas ketemu Norwegia. Boro-boro ngejar selisih sembilan gol buat lolos langsung ke Piala Dunia, yang ada mereka malah dihajar habis-habisan. Nggak heran kalau Gennaro Gattuso, sang pelatih, mulai pusing tujuh keliling.

Italia main di San Siro pada laga terakhir Grup I Kualifikasi Piala Dunia 2026, Senin (17/11/2025) dini hari WIB.

Secara hitungan, Italia masih punya peluang kecil banget buat lolos langsung—tapi harus menang minimal sembilan gol. Ya… target yang hampir nggak masuk akal, apalagi Norwegia belum pernah kalah dan cuma kebobolan empat gol sepanjang kualifikasi.

Baca Juga:Italia Hadapi Norwegia: Lebih dari Sekadar Mimpi Piala Dunia, Ini Soal Harga DiriJelang Lawan Dewa United, Federico Barba Pulang ke Italia, Ini Penyebabnya!

Tapi karena main di kandang dan tiket play-off sudah aman, Italia seharusnya bisa tampil lepas tanpa beban. Bahkan sempat muncul harapan setelah Francesco Pio Esposito bikin gol cepat di menit ke-11. Awal yang cakep banget.

Sayangnya, setelah masuk babak kedua, semuanya berubah jadi mimpi buruk. Antonio Nusa nyamain skor di menit ke-63. Habis itu Erling Haaland muncul sebagai pembeda — dua gol dalam dua menit, tepatnya menit 78 dan 79. Pukulan terakhir datang dari Jorgen Strand Larsen di injury time. Skor akhir: 1-4. Pedih.

Ini jadi kekalahan kedua Italia dari Norwegia di fase grup. Dan artinya, Gli Azzurri harus balik lagi ke jalur play-off — jalur horor yang dua edisi sebelumnya malah bikin mereka gagal ke Piala Dunia.

Gattuso terang-terangan bilang dia khawatir sama mental timnya jelang babak play-off. Katanya, para pemain Italia terlihat gampang panik dan goyah di lapangan.

Menurut dia, masalah utama bukan soal fisik. “Menurut saya ini bukan karena masalah fisik. Karena setelah jeda, dalam 30 detik, kami membiarkan mereka punya peluang, lalu mundur, dan mereka mulai mengambil kendali,” kata Gattuso ke Football Italia.

“Lalu kami mulai berlari ke arah yang berbeda, kami bermain menurut kekuatan mereka dan mereka melukai kami. Ini bukan masalah kebugaran.”

Dia juga ngaku kalau kondisi ini bikin dia waswas. “Ini mengkhawatirkan ya, saya hipokrit kalau bilang sebaliknya. Sekarang kami tak akan berjumpa dulu satu sama lain selama tiga bulan, bukan berarti butuh waktu lama untuk untuk menyadari kami diberi pelajaran hari ini.”

0 Komentar