Alexander Isak menyadari betul bahwa riwayat cedera memang menjadi bagian dari kariernya, bukan hal yang baru. Selama tiga musim di Newcastle, ia tercatat melewatkan hingga 38 pertandingan, atau setara dengan satu musim penuh di Premier League. Rasa frustrasi karena harus absen, baik satu laga maupun lebih, diakuinya selalu menjadi situasi terburuk bagi seorang pesepak bola profesional. Meskipun dilanda kesulitan di awal kiprahnya bersama klub barunya, penyerang bertubuh jangkung ini memilih untuk melihat situasi tersebut secara realistis dan dewasa. Isak menunjukkan kematangan mentalnya dengan mengatakan bahwa sepak bola jarang menyajikan kemudahan. “Tapi, seiring pengalaman, Anda belajar menghadapi semuanya. Begitu juga dengan cedera dan hal lainnya. Anda belajar mengatasinya dan kembali dengan cara yang tepat,” pungkasnya. Pengakuan jujur ini tidak hanya mengungkap kesulitan yang ia hadapi, tetapi juga memberikan pesan tegas bahwa ia siap berjuang dan bertekad keras untuk membalikkan keadaan serta memenuhi janji besar yang diemban oleh jersey Liverpool bernilai 125 juta poundsterling. The Kop kini menantikan aksi nyata dan gol-gol vital dari sang bintang termahal mereka.
Beban Rp2,5 Triliun dan Pengakuan Jujur Alexander Isak: Awal Pahit yang Jauh dari Harapan Liverpool
