Tantangan dan Harapan ke Depan
Namun, Menkeu juga menyoroti tantangan yang menyertai ledakan aktivitas ekonomi ini. Salah satunya adalah isu tata ruang dan kebersihan. Karena sifatnya yang temporer dan masif, pengaturan lapak pedagang sering kali menjadi tidak teratur, menimbulkan masalah kemacetan bagi pejalan kaki dan mengganggu estetika kawasan. Selain itu, masalah pengelolaan sampah pasca-CFD juga menjadi perhatian serius.
Purbaya berharap agar sinergi antara pemerintah daerah khususnya Pemprov DKI Jakarta dan para pelaku usaha dapat ditingkatkan. Diperlukan penataan yang lebih sistematis dan terorganisir agar potensi ekonomi yang besar ini dapat dimanfaatkan secara maksimal tanpa mengorbankan fungsi utama kawasan CFD sebagai ruang publik yang nyaman dan sehat.
Inisiatif untuk mempermudah akses permodalan atau memberikan pelatihan bagi pedagang kaki lima di CFD juga menjadi ide yang patut dipertimbangkan. Dengan pendampingan yang tepat, para pedagang informal ini bisa naik kelas dan menjadi bagian integral dari rantai pasok ekonomi yang lebih formal.
Baca Juga:Laga Penting! Intip Cara Nonton Uji Coba Indonesia vs Mali di JakartaMenkeu Purbaya Yudhi Sadewa Siapkan PPh Final 0,5% untuk UMKM & Target Pertumbuhan 6% Tahun Depan
Secara keseluruhan, fenomena CFD Jakarta adalah mikrokosmos dari kebangkitan ekonomi Indonesia. Ia menunjukkan ketahanan dan semangat wirausaha masyarakat, yang diakui dan diapresiasi oleh otoritas fiskal negara sebagai indikator vital dari pemulihan yang sedang berlangsung. Ini adalah bukti bahwa ekonomi kerakyatan terus bergerak dan memberikan kontribusi nyata bagi pertumbuhan nasional, bahkan di tengah trotoar ibu kota.
