- Iritasi
- Kemerahan
- Ruam
- Bahkan infeksi jamur (fungal infection) seperti intertrigo.
Menggunakan BH berbahan sintetis semakin memperparah kondisi ini karena bahan tersebut tidak menyerap keringat dengan baik. Saat tidur, suhu tubuh meningkat secara alami dan membuat produksi keringat bertambah. Akumulasi keringat di bawah payudara, terutama bila tidak mendapat sirkulasi udara, menjadi pemicu munculnya bakteri dan jamur.
3. Tekanan pada Kelenjar Limfa: Mengganggu Proses Detoksifikasi Alami Tubuh
Salah satu kekhawatiran yang sering dibahas terkait kebiasaan tidur memakai BH adalah tekanan pada kelenjar limfa, khususnya di area sekitar dada dan ketiak.
Kelenjar limfa berfungsi menyaring racun, limbah sel, dan mendukung sistem imun tubuh. Ketika BH yang ketat menekan area tersebut terlalu lama, sirkulasi limfa bisa terganggu. Akibatnya, proses pembuangan limbah sel tidak berjalan maksimal, yang dalam jangka panjang dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar limfa atau rasa tidak nyaman.
Baca Juga:Tidur Tanpa Bantal, Benarkah Baik untuk Pertumbuhan Bayi?Tiduran Tenang di Atas Laut Tanpa Tenggelam, Padahal Hanya Hasil Keajaiban Gemini AI
Meskipun ilmuwan menegaskan bahwa tidur memakai BH tidak terbukti menyebabkan kanker, tekanan pada kelenjar limfa tetap dapat menghambat pergerakan cairan limfa sehingga tubuh tidak optimal dalam menjalankan fungsi pertahanannya.
4. Menurunkan Kualitas Tidur: Ketidaknyamanan yang Sering Diabaikan
Kenyamanan adalah kunci utama untuk mendapatkan tidur yang nyenyak. Menggunakan bra saat tidur, terutama bra berkawat atau yang terlalu ketat, dapat menyebabkan:
- Sulit tidur
- Sering terbangun
- Rasa tidak nyaman di area dada
- Tidur gelisah
- Atau bahkan napas tidak lega jika BH sangat ketat.
Tidur adalah momen tubuh untuk “memperbaiki diri”, dan otot-otot termasuk area dada seharusnya berada dalam kondisi rileks. Ketika BH menahan tubuh dalam posisi tertekan sepanjang malam, tubuh tidak dapat mencapai fase tidur dalam (deep sleep) yang penting untuk pemulihan energi.
5. Mitos Payudara Tetap Kencang Karena Tidur Menggunakan BH
Salah satu alasan yang membuat perempuan tetap tidur menggunakan BH adalah kekhawatiran payudara menjadi kendur. Namun, fakta medis menyatakan bahwa.
BH tidak memiliki pengaruh jangka panjang terhadap kekencangan payudara.
Payudara akan kendur seiring bertambahnya usia, kehamilan, perubahan berat badan, dan elastisitas kulit, bukan karena penggunaan atau tidaknya BH saat tidur. Ligamentum Cooper, yaitu jaringan penopang payudara, tidak dapat diperkuat oleh BH saat tidur. Justru, memberikan waktu bagi payudara untuk “bebas” tanpa tekanan dapat membantu menjaga kenyamanan jangka panjang.
