Selamatkan Ondel-Ondel: Upaya Gubernur DKI Mengangkat Ikon Betawi ke Tahta Kebudayaan 

Gemini AI
Foto Ilustrasi Gemini Ai
0 Komentar

RADARCIREBON.TV – Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, dengan tegas menyuarakan harapannya untuk mengembalikan Ondel-Ondel ke posisi yang bermartabat sebagai simbol utama kebudayaan Betawi. Pernyataan ini disampaikan dalam sebuah acara yang fokus pada pelestarian nilai-nilai dan cerita rakyat Nusantara, menunjukkan komitmen Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk merawat warisan budaya daerah.

Kekhawatiran yang muncul adalah semakin maraknya penggunaan Ondel-Ondel untuk kegiatan mengamen di jalanan ibu kota. Praktik ini, menurut sang Gubernur, telah mendegradasi citra boneka raksasa tersebut dari statusnya sebagai ikon kebanggaan menjadi sekadar alat untuk mencari nafkah di ruang publik yang tidak semestinya. Pramono Anung menekankan bahwa Ondel-Ondel seharusnya menjadi simbol kehormatan, bukan objek komersialisasi yang mengaburkan makna dan nilai aslinya.

Pengembalian kehormatan Ondel-Ondel merupakan bagian integral dari upaya Pemprov DKI untuk menjaga dan memperkuat identitas kebudayaan Betawi secara keseluruhan. Pramono Anung melihat kebudayaan Betawi sebagai karakteristik yang adaptif dan inklusif, mampu merangkul berbagai pengaruh budaya yang masuk ke Jakarta selama berabad-abad. Kekhasan ini tercermin dalam kekayaan ragam hias dan busana Betawi yang selalu tampak cerah dan penuh warna. Bahkan, ia secara spesifik menyebutkan bahwa kebaya encim pun selalu hadir dengan nuansa yang menarik perhatian.

Baca Juga:Laga Penting! Intip Cara Nonton Uji Coba Indonesia vs Mali di JakartaMenkeu Purbaya Yudhi Sadewa Siapkan PPh Final 0,5% untuk UMKM & Target Pertumbuhan 6% Tahun Depan

Terkait dengan upaya pelestarian budaya ini, Gubernur Pramono Anung juga memberikan apresiasi tinggi dan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan Festival Storytelling Cerita Rakyat “Suara Nusantara” 2025 yang diadakan di Kompleks Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Ia melihat kegiatan semacam ini sangat sejalan dengan semangat Balai Kota dalam menjaga budaya dan cerita rakyat. Bentuk dukungan konkretnya bahkan ditunjukkan dengan membuka peluang agar Balai Kota dapat menjadi tuan rumah untuk acara-acara serupa di masa depan, menegaskan bahwa upaya pelestarian budaya adalah prioritas utama.

Lebih lanjut, Gubernur DKI Jakarta ini menekankan bahwa cerita rakyat Nusantara tidak boleh hanya dianggap sebagai dongeng masa lalu tanpa relevansi. Di balik setiap kisah yang diturunkan, tersimpan nilai-nilai luhur yang fundamental dan penting untuk membentuk karakter masyarakat mulai dari semangat kejujuran, kerja keras, gotong royong, hingga etika dan sopan santun. Ia percaya bahwa nilai-nilai inilah yang sesungguhnya menjadi “spirit” yang harus dihidupkan kembali dan diinternalisasi oleh masyarakat Jakarta saat ini.

0 Komentar