RADARCIREBON.TV – Tekad kuat Timnas Indonesia U-22 untuk mempertahankan gelar juara di SEA Games 2025 Thailand ditunjukkan melalui strategi persiapan yang matang dan terencana. Federasi dan tim pelatih telah menetapkan jadwal keberangkatan lebih awal bagi skuad Garuda Muda. Tim direncanakan akan bertolak menuju Thailand pada 27 November 2025, yakni lebih dari seminggu sebelum laga perdana mereka di Grup C dimulai.
Keputusan untuk berangkat lebih cepat dari jadwal pertandingan pertama ini adalah langkah strategis yang sangat krusial. Keberangkatan awal ini bertujuan utama untuk memberikan waktu yang cukup bagi para pemain untuk beradaptasi penuh dengan berbagai faktor krusial yang dapat memengaruhi performa mereka selama turnamen berlangsung.
Strategi Adaptasi Iklim dan Makanan Lokal
Thailand, yang merupakan tuan rumah, dikenal memiliki kondisi cuaca dan kelembapan udara yang berbeda dibandingkan Indonesia, meskipun sama-sama tropis. Perbedaan kecil ini dapat memengaruhi stamina dan kebugaran pemain.
Baca Juga:Karier Meredup! Lima Mantan Bintang Arsenal Tanpa Klub Usai Tinggalkan EmiratesSejarah Baru! Asian Champions League 2025 Digelar di Indonesia
Dengan tiba tujuh hingga sepuluh hari sebelum pertandingan pertama, Timnas U-22 di bawah arahan pelatih Indra Sjafri (atau pelatih yang relevan) akan memiliki waktu yang ideal untuk:
Aklimatisasi Cuaca: Membiarkan tubuh pemain terbiasa dengan suhu dan kelembapan Thailand tanpa harus terbebani oleh tekanan pertandingan.
Penyesuaian Zona Waktu dan Ritme Tidur: Meskipun perbedaan zona waktu tidak signifikan, adaptasi ini penting untuk memastikan ritme istirahat pemain optimal menjelang jadwal pertandingan yang padat.
Adaptasi Makanan dan Fasilitas: Memberikan kesempatan kepada tim gizi dan koki untuk memastikan asupan makanan pemain tetap terjaga sesuai standar atlet, sekaligus membiasakan diri dengan fasilitas training ground yang akan mereka gunakan.
Fokus di Laga Perdana Grup C
Laga pertama di Grup C SEA Games 2025 adalah kunci untuk membangun momentum dan kepercayaan diri. Dengan berangkat lebih awal, pelatih memiliki buffer time yang berharga. Waktu seminggu lebih di Thailand dapat dimanfaatkan untuk melakukan setidaknya satu hingga dua sesi latihan taktis intensif di lapangan pertandingan atau training ground resmi. Hal ini memungkinkan pelatih untuk menyempurnakan skema permainan dan mematangkan starting eleven untuk laga perdana.
