36 Srikandi Garuda Pertiwi Bersiap di Sleman: Ujian Berat Lawan Nepal & Taiwan

Timnas Indonesia Putri
Foto: Instagram resmi Timnas Indonesia.
0 Komentar

RADARCIEREBON.TV – Tim Nasional Putri Indonesia, yang kini dikenal sebagai Garuda Pertiwi, mengambil langkah serius dalam upaya meningkatkan daya saing di kancah sepak bola internasional. Menyambut jadwal FIFA Matchday pada akhir November 2025, Kepala Pelatih Akira Higashiyama telah memanggil total 36 pemain untuk menghadapi dua lawan tangguh di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta.

Dua pertandingan persahabatan ini sangat krusial sebagai tolok ukur perkembangan tim. Pada 26 November, Indonesia yang saat ini berada di peringkat 106 dunia, akan menghadapi Nepal, tim yang menempati peringkat 89 FIFA. Tiga hari berselang, ujian semakin berat ketika mereka harus meladeni Tionghoa Taipei (Taiwan), yang memiliki peringkat jauh di atas, yakni peringkat 42 dunia. Menghadapi lawan-lawan dengan ranking yang lebih tinggi ini merupakan strategi untuk menguji kesiapan mental dan taktik tim, sekaligus berpotensi mendulang poin signifikan guna mendongkrak posisi Garuda Pertiwi di tangga FIFA.

Higashiyama, dalam pemanggilan kali ini, membawa komposisi skuad yang menandai era baru dalam sejarah Timnas Putri: perpaduan seimbang antara pemain senior berpengalaman dari kompetisi domestik dan deretan talenta muda yang berbasis di luar negeri (diaspora). Persiapan panjang untuk matchday ini telah dilakukan sejak 11 September 2025, termasuk pemusatan latihan intensif terakhir di Yogyakarta pada akhir Oktober.

Baca Juga:Pertarungan Penuh Emosi di GBLA: Kuipers & Edo Pulang, Mampukah Mereka Merusak Misi Sempurna PERSIB?Skotlandia ke Piala Dunia 2026! Robertson Menitikkan Haru, Singgung Janji dengan Jota

Inilah momen di mana Timnas Putri benar-benar membuka pintu bagi “legiun asing” mereka. Sejumlah nama menarik dipanggil dari berbagai belahan dunia, menunjukkan keseriusan PSSI dalam mencari talenta terbaik lintas benua. Di antara pemain diaspora tersebut, terdapat nama-nama seperti Claudia Alexandra Scheunemann yang bermain untuk FC Utrecht di Belanda, Iris Joska de Rouw dari St. John’s University di Amerika Serikat, hingga Katarina Stalin dari Kansas City Athletics (AS). Selain itu, terdapat pula pemain yang merumput di liga Eropa lainnya seperti Isa Warps (Jerman) dan Estella Loupattij (Italia), serta Viny Silfianas Sunaryo dari Kelana United di Malaysia.

Kehadiran para pemain luar negeri ini diharapkan dapat membawa standar profesionalisme dan pengalaman bertanding yang berbeda ke dalam skuad. Namun, peran pemain berpengalaman dalam negeri juga tak kalah penting. Pilar-pilar seperti Reva Octaviani, Vivi Oktavia Riski, dan bintang muda yang sudah matang di level senior, Sheva Imut Fanyzcha, diharapkan menjadi tumpuan kepemimpinan dan stabilitas tim, memastikan integrasi antara budaya bermain Eropa dan Asia berjalan mulus.

0 Komentar