Memanfaatkan Gemini AI untuk Membuat Edit Rumah Horor Demi Prank Teman Begini Fenomenanya 

Gemini AI
Bagi sebagian besar pengguna, khususnya remaja dan mahasiswa, hasil edit ini dijadikan alat untuk prank teman atau keluarga. Foto: Gemini AI/tangkap layar - radarcirebon.tv
0 Komentar

Dari sisi teknologi, kemampuan Gemini dalam memahami konteks ruang dan cahaya menjadi kunci keberhasilan tren ini. Sistem dapat mengubah interior atau eksterior foto dengan mempertahankan perspektif, bayangan, hingga komposisi warna sehingga terlihat alami. Dalam beberapa kasus, editan bahkan tampak lebih realistis dibandingkan editing manual menggunakan aplikasi desain profesional. Keunggulan ini membuat AI semakin populer sebagai alat editing instan.

Namun seperti banyak tren internet lain, meningkatnya popularitas fitur ini juga memunculkan diskusi soal keamanan dan etika. Beberapa ahli teknologi mengingatkan bahwa kemampuan AI dalam memanipulasi visual dengan sangat realistis dapat menimbulkan risiko jika digunakan secara berlebihan atau tidak bertanggung jawab. Misalnya, seseorang bisa saja memalsukan situasi bahaya, menyebarkan ketakutan, atau menggunakan editan horor untuk merundung teman yang sensitif terhadap konten menyeramkan.

Psikolog digital, Rani Estika, mengatakan bahwa prank berbasis visual AI sebenarnya wajar selama dilakukan dalam batas aman. “Selama konteksnya jelas bercanda dan tidak mengintimidasi atau membuat seseorang trauma, tren seperti ini bisa dianggap hiburan ringan. Tetapi ketika digunakan untuk mempermalukan atau menakut-nakuti seseorang secara berlebihan, maka dampaknya bisa serius,” kata Rani. Ia juga menekankan pentingnya memahami batas kenyamanan orang lain sebelum melakukan prank.

Baca Juga:Butuh Poster Hari Guru 2025? Cobalah Prompt Gemini AI, Hasilnya Keren, Elegen, dan EstetikMakin Canggih! Fitur Baru Google Maps Bisa Ajak Ngobrol Pengguna Lewat Gemini AI, Ini Caranya

Meski demikian, tren ini tetap menjadi hiburan populer. Banyak pengguna bahkan menjadikannya bagian dari storytelling kreatif, misalnya membuat mini horror series versi AI atau menjadikan editan rumah horor sebagai latar komik pendek. Selain itu, sejumlah kreator seni digital mulai memanfaatkan fitur serupa untuk membuat konsep desain rumah berhantu, ilustrasi atmosferik, hingga mock-up film pendek genre horor.

Menariknya, beberapa pengguna mulai menambahkan elemen humor pada editan mereka. Banyak konten viral yang menampilkan rumah horor dengan tambahan objek lucu seperti hantu memakai topi pesta, pocong sedang selfie, atau kuntilanak berdiri di depan pintu sambil membawa ayam goreng. Kombinasi horor dan komedi ini menciptakan gaya konten baru yang membuat warganet terhibur.

Fenomena “prank rumah horor pakai Gemini AI” ini pada dasarnya menunjukkan bahwa publik semakin nyaman dan akrab dengan teknologi AI generatif. Apa yang dulu hanya bisa dilakukan editor profesional kini dapat dilakukan siapa pun hanya dengan smartphone. Kreativitas menjadi lebih bebas, lebih cepat, dan lebih mudah diekspresikan.

0 Komentar