RADARCIREBON.TV – Kedatangan Kevin Diks ke Borussia Monchengladbach di bursa transfer musim panas lalu bukan hanya sekadar kepindahan pemain biasa, tetapi telah menjadi titik balik signifikan bagi pertahanan Die Fohlen. Di tengah awal musim yang sulit di bawah pelatih sebelumnya, Gerardo Seoane, penampilan memukau Diks di lini belakang menjadi salah satu faktor kunci yang membantu Monchengladbach menemukan kembali stabilitasnya, terutama setelah penunjukan Eugen Polanski sebagai pelatih kepala permanen. Media-media Jerman, termasuk yang terkemuka, kini ramai membicarakan dampak langsung dan positif yang dibawa oleh bek Timnas Indonesia tersebut, bahkan menyebutnya sebagai elemen yang menambah kualitas pertahanan tim.
Kisah perjalanan Monchengladbach di awal Bundesliga 2025/2026 penuh dengan turbulensi. Transisi yang kurang mulus pasca-kepergian beberapa pilar penting, seperti bek tengah Ko Itakura yang hengkang ke Ajax, membuat lini belakang mereka tampak rapuh dan mudah ditembus. Periode gelap ini perlahan mulai tersingkir seiring dengan naiknya Polanski dan, yang lebih penting, dengan performa solid dan konsisten yang ditunjukkan oleh Kevin Diks. Pemain berdarah Indonesia ini didatangkan dari FC Copenhagen dengan status bebas transfer dan langsung diikat kontrak jangka panjang hingga 2030, sebuah bukti nyata betapa besar harapan klub terhadapnya.
Diks, yang kini berusia 29 tahun, tidak hanya membawa pengalaman bermain di level tertinggi Eropa, tetapi juga menunjukkan adaptasi yang luar biasa cepat terhadap tuntutan taktis di Bundesliga. Di bawah skema Polanski, Diks berperan vital dalam menjaga kekompakan dan kekuatan lini belakang. Kehadirannya memberikan Polanski opsi taktis yang jauh lebih fleksibel dan solid, yang sangat dibutuhkan untuk mengangkat tim dari zona bawah klasemen. Media Jerman secara spesifik menyoroti bagaimana karakteristik bermain Diks sangat cocok dengan filosofi dan taktik yang diterapkan oleh pelatih baru.
Baca Juga:Haaland Raja Gol Internasional Sejak 2020, Ungguli Messi dan Ronaldo! Patahkan Batasan: Bagaimana Akuatik Indonesia Mengincar Ledakan Medali Emas di SEA Games 2025
Salah satu momen yang menyorot kemampuannya adalah ketika Monchengladbach berhasil menahan imbang tim kuat seperti Bayern Munchen. Dalam laga tersebut, Diks menunjukkan kematangan dan ketenangan, berhasil mengawal ketat pergerakan pemain-pemain kelas dunia di lini serang lawan. Selain ketangguhan dalam duel satu lawan satu dan kemampuan membaca permainan yang baik, Diks juga dikenal memiliki kemampuan yang baik dalam membangun serangan dari belakang, sebuah aspek yang krusial dalam sepak bola modern. Bahkan, ia sudah mencatatkan sejarah sebagai pemain Indonesia pertama yang mencetak gol di Bundesliga, menunjukkan bahwa kontribusinya tidak terbatas hanya pada urusan bertahan.
