Kontrak Paulo Dybala di Ujung Tanduk: Gaji Selangit dan Riwayat Cedera Menjadi Penghalang Utama

Paulo dybala
Foto : @paulodybala
0 Komentar

RADARCIREBON.TV – Masa depan bintang AS Roma, Paulo Dybala, di ibu kota Italia kini berada di ambang ketidakpastian seiring berlarutnya negosiasi perpanjangan kontraknya. Kedatangan sang pemain pada musim panas 2022 telah membawa angin segar dan kualitas teknis yang tak terbantahkan ke dalam skuad Serigala Ibu Kota. Namun, ada dua faktor besar yang kini menjadi duri dalam daging bagi klub untuk segera mengamankan jasanya lebih lama: tuntutan gaji yang tinggi dan riwayat cedera kambuhan yang serius.

Dybala, yang memiliki klausul pelepasan sebesar 13 juta (sekitar Rp208 miliar) untuk klub di luar Italia dan hanya 20 juta (sekitar Rp320 miliar) bagi klub Serie A, adalah aset yang sangat berharga namun rapuh. Pihak manajemen AS Roma menyadari betul kontribusi luar biasa dari pemain berjuluk La Joya ini mencetak gol-gol penting dan menjadi motor serangan tim. Sayangnya, efektivitasnya sering terhambat oleh masalah fisik yang membuatnya harus menepi.

Dalam dua musim terakhir, Dybala telah kehilangan banyak pertandingan penting karena cedera. Absennya Dybala selalu terasa signifikan, seringkali bertepatan dengan menurunnya performa tim secara keseluruhan. Rekam jejak cedera inilah yang membuat AS Roma berpikir ulang untuk menyanggupi tuntutan gaji barunya.

Baca Juga:Sinyal Mengejutkan dari Kapten Oranye: Van Dijk Gantung Sepatu dari Timnas Belanda Setelah Piala Dunia 2026?Darurat Bek Kanan Real Madrid: Momen Emas Sang Kreator Liverpool, Trent Alexander-Arnold!

Kubu Dybala dikabarkan menginginkan gaji yang jauh lebih besar dari yang ia terima saat ini, yang diyakini berkisar 6 juta hingga 7 juta euro per musim. Angka ini dianggap terlalu memberatkan bagi keuangan klub, terutama mengingat risiko Dybala menghabiskan banyak waktu di ruang perawatan. Roma ingin menawarkan kontrak baru dengan besaran gaji yang lebih realistis dan ini yang terpenting mencantumkan klausul berbasis penampilan. Artinya, sebagian dari gaji besar tersebut hanya akan dibayarkan jika Dybala memenuhi jumlah penampilan atau menit bermain tertentu.

Pendekatan ini adalah solusi win-win yang hati-hati. Di satu sisi, ini melindungi keuangan klub dari membayar penuh gaji bintang yang sering absen. Di sisi lain, ini menjadi insentif bagi Dybala untuk menjaga kebugarannya dan tetap berada di lapangan. Namun, hingga kini, perwakilan Dybala belum menyetujui struktur gaji yang berisiko tersebut.

0 Komentar