RADARCIREBON.TV – Kekalahan kembali harus ditelan oleh Dewa United saat bertandang ke markas Persib Bandung dalam lanjutan BRI Super League 2025/2026. Bertanding di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Tangsel Warriors dipaksa mengakui keunggulan tuan rumah dengan skor tipis 0-1. Hasil ini bukan hanya menambah panjang daftar tren negatif, tetapi juga memicu pengakuan blak-blakan dari pelatih kepala, Jan Olde Riekerink, yang menyebut timnya kini berada dalam periode yang amat sulit.
Sejak peluit babak pertama dibunyikan pada Jumat (21/11/2025) malam, pertandingan berjalan agresif dari kedua belah pihak. Secara statistik, Dewa United sebenarnya mampu mendominasi penguasaan bola, mencoba membangun serangan demi serangan. Namun, keagresifan tersebut selalu kandas di hadapan kokohnya pertahanan Maung Bandung yang bermain disiplin. Petaka bagi tim tamu datang tepat di menit ke-62. Wasit menunjuk titik putih setelah terjadi pelanggaran di kotak terlarang, di mana Uilliam Barros dijatuhkan oleh Nick Kuipers. Andrew Jung yang dipercaya menjadi eksekutor sukses menjalankan tugasnya, mengubah kedudukan menjadi 1-0 untuk keunggulan Persib.
Meskipun tertinggal, harapan sempat membumbung tinggi bagi Dewa United tak lama setelah gol. Persib harus bermain dengan sepuluh pemain setelah Beckham Putra Nugraha diusir keluar lapangan karena menerima kartu kuning kedua. Keunggulan jumlah pemain ini sayangnya tidak mampu dimanfaatkan oleh anak asuh Riekerink untuk menyamakan kedudukan. Hingga akhir pertandingan, skor 1-0 tetap bertahan, memastikan tiga poin untuk tuan rumah dan memperpanjang duka bagi Dewa United.
Baca Juga:Sinyal Mengejutkan dari Kapten Oranye: Van Dijk Gantung Sepatu dari Timnas Belanda Setelah Piala Dunia 2026?Darurat Bek Kanan Real Madrid: Momen Emas Sang Kreator Liverpool, Trent Alexander-Arnold!
Menyikapi kekalahan yang membuat timnya terpuruk di papan tengah bawah, Jan Olde Riekerink menunjukkan sikap bertanggung jawab. Pelatih asal Belanda ini mengakui kesulitan yang dialami timnya, namun menolak sepenuhnya menyalahkan pemain yang sudah berusaha keras. Menurutnya, masalah utama timnya hari itu adalah ketidakmampuan untuk menciptakan peluang yang bersih dan berkualitas.
“Kami memang berada dalam periode yang kurang baik. Setelah pertandingan, saya tidak bisa begitu saja menyalahkan tim,” ujar Riekerink. Ia menjelaskan bahwa secara taktik, timnya telah menyiapkan rencana spesifik melawan Persib. Mereka sengaja membiarkan Persib menguasai bola, karena mengetahui Persib sering mengandalkan umpan panjang sebagai cara untuk mencetak gol. Bagian dari strateginya adalah mematahkan skema tersebut dan memanfaatkan celah. Sayangnya, strategi tersebut gagal total karena buruknya kualitas eksekusi, terutama pada umpan-umpan akhir yang diarahkan ke belakang pertahanan lawan.
