RADARCIREBON.TV – Derby della Madonnina antara AC Milan dan Inter Milan pada Senin, 24 November 2025, tidak hanya menyajikan pertarungan sengit di lapangan, tetapi juga sebuah tontonan unik yang menghiasi tribun San Siro. Suasana menjelang kick-off diselimuti oleh pemandangan yang tidak biasa: lautan cahaya dari ribuan lampu ponsel para pendukung garis keras Rossoneri, Curva Sud. Aksi koreografi dadakan ini langsung mencuri perhatian dan menjadi perbincangan utama, menegaskan bahwa kreativitas suporter Milan tidak pernah kehabisan akal, bahkan di tengah keterbatasan.
Lazimnya, tribune Ultras di Italia, termasuk Milan, menampilkan koreografi raksasa yang melibatkan spanduk besar, bendera, atau kertas warna-warni. Namun pada derby kali ini, cahaya kecil yang dipancarkan dari perangkat digital itu justru menjadi simbol pemersatu. Pemandangan ini jauh dari koreografi tradisional, namun energinya tetap menggetarkan. Ini adalah perwujudan dukungan yang berbeda, tetapi menyimpan pesan yang mendalam.
Di balik tampilan visual yang inovatif tersebut, tersimpan kisah perlawanan halus dari Curva Sud. Inovasi ini lahir sebagai respons terhadap keputusan otoritas publik yang melarang pemasangan spanduk bertuliskan “Sodalizio”, nama yang merepresentasikan salah satu kelompok ultras Milan. Pelarangan ini, yang menurut laporan terkait erat dengan investigasi “Doppia Curva” sebuah kasus yang mengawasi ketat segala aktivitas ultras terkait dugaan tindakan ilegal— memaksa para suporter untuk mencari alternatif.
Baca Juga:Menanti Taktisi Garuda Hadapi Ujian Piala Asia 2027: 5 Nama Pelatih Dikerucutkan PSSITragedi Derby Jatim: Hasil Imbang Lawan Arema, Persebaya Resmi Pecat Eduardo Perez
Spanduk “Sodalizio” sebelumnya sudah muncul dalam beberapa laga Serie A, tetapi untuk derby paling panas di kota Milan, pihak keamanan memilih untuk meniadakannya. Menghadapi batasan ini, para Ultras Milan menolak untuk kehilangan identitas mereka. Mereka kemudian merespons dengan jenius, yaitu menciptakan ulang tulisan yang dilarang tersebut menggunakan cahaya yang mereka miliki: lampu kilat dari ponsel. Ide cemerlang ini bukan sekadar pameran teknologi, melainkan sebuah deklarasi bahwa semangat dan identitas dukungan mereka tidak bisa dipadamkan oleh larangan apa pun. Inilah cara mereka menunjukkan eksistensi dan menegaskan bahwa dukungan mereka akan terus menyala.
Aksi yang penuh makna di tribune tersebut kemudian ditutup dengan hasil yang manis di lapangan hijau. Berkat gol tunggal Christian Pulisic di menit ke-54 dan penyelamatan krusial Mike Maignan atas tendangan penalti Hakan Calhanoglu, AC Milan berhasil mengamankan kemenangan 1-0. Kemenangan ini sekaligus memperpanjang dominasi Rossoneri atas rival sekotanya, dengan mencatatkan enam derby beruntun tanpa kekalahan. Momen manis ini membuat lautan cahaya di San Siro terasa makin magis, menyempurnakan malam perlawanan kreatif para Ultras Curva Sud Milan.
