Muhammadiyah Resmikan Desa Migran Berkemajuan – Video

Muhammadiyah Resmikan Desa Migran Berkemajuan
0 Komentar

Muhammadiyah meluncurkan program Desa Migran Berkemajuan di Desa Muara, Kecamatan Suranenggala, Kabupaten Cirebon. Program ini dibangun sebagai upaya advokasi dan pemberdayaan bagi para Pekerja Migran Indonesia, khususnya yang berasal dari wilayah dengan angka PMI tinggi.

Melalui Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, program Desa Migran Berkemajuan dihadirkan sebagai rintisan untuk memperkuat perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di tingkat desa. Desa Muara, Kecamatan Suranenggala, Kabupaten Cirebon dipilih sebagai pilot project Jawa Barat setelah sebelumnya Muhammadiyah mengembangkan program serupa di Jawa Timur dan Lampung.

Wakil Ketua MPM PP Muhammadiyah, Ahmad Ma’ruf, menyampaikan bahwa selama ini sektor informal, terutama pekerja rumah tangga, menjadi kawasan paling rentan pelanggaran. Karena itu, Muhammadiyah mendorong advokasi dari hulu, serta menjadikan PMI sebagai aktor advokasi bagi sesamanya.

Baca Juga:Dinas Pendidikan Kota Cirebon Berikan Program Untuk Mencegah Bullying Di Sekolah – VideoPemkot Cirebon Mulai Penertiban Sukalila Awal Desember – Video

Program ini juga membawa misi penguatan literasi investasi agar para PMI mampu mengelola keuangan secara sehat dan tidak terjebak pola konsumtif atau investasi tanpa strategi.

Ahmad Ma’ruf menegaskan program ini merupakan inklusif dengan cara kolaborasi. Muhammadiyah mengajak Organisasi Masyarakat seperti NU serta Pemerintah Daerah untuk bersama-sama menyebarkan pemahaman yang benar tentang PMI dan memerangi stigma yang masih kuat di masyarakat.

Pemilihan Desa Muara didasarkan atas tingginya jumlah PMI di wilayah tersebut. Berdasarkan pemetaan awal, desa ini konsisten menyumbang jumlah Pekerja Migran tertinggi di antara desa sekitarnya. Muhammadiyah menyoroti masalah-masalah sosial yang kerap muncul, termasuk stigma negatif serta konflik rumah tangga yang melibatkan keluarga PMI.

Sementara, Kuwu Desa Muara, Latipa, menyatakan bahwa dari sekitar 2.500 Kartu Keluarga di wilayahnya, sekitar 30 persen merupakan Pekerja Migran. Pihak desa menyambut baik program ini dan berharap dapat berjalan berkelanjutan.

Melalui Desa Migran Berkemajuan, Muhammadiyah bersama Pemda dan mitra lainnya berupaya membangun sistem perlindungan yang lebih kuat, sekaligus memberikan akses pembelajaran hukum, ekonomi, dan sosial bagi PMI dan keluarganya.

0 Komentar