RADARCIREBON.TV – Dunia sepak bola Indonesia merasakan kehilangan yang mendalam setelah berita meninggalnya kiper legendaris Timnas Indonesia, Ronny Pasla, pada usia 79 tahun, di pagi hari Senin (24/11/2025). Persija Jakarta adalah salah satu pihak yang sangat merasakan kehilangan ini, mengingat kontribusi besar Ronny Pasla dalam membantu Macan Kemayoran memenangkan gelar juara Perserikatan di tahun 1975.
Ronny Pasla menghembuskan napas terakhirnya meninggalkan seorang istri dan enam anak. Kehilangan ini sangat terasa karena ia dikenal sebagai salah satu kiper terbaik yang dimiliki Indonesia sepanjang sejarah olahraga.
Kontribusi Utama Ronny Pasla dalam Sejarah PersijaTidak mengherankan jika Persija Jakarta mengungkapkan rasa duka cita yang mendalam. Ronny Pasla tercatat sebagai pemain kunci dalam tim Macan Kemayoran dari tahun 1973 hingga 1978, membuatnya menjadi elemen penting dalam sejarah klub di masa itu.
Baca Juga:Alwi Farhan Melaju ke Perempatfinal Usai Singkirkan Wakil India di Australia Open 2025Australia Open 2025: Sabar/Reza Raih Kemenangan, Alwi Melenggang Tanpa Bertanding
“Keluarga besar Persija menyatakan duka cita yang mendalam atas kepergian Ronny Pasla, sosok legendaris sepak bola Persija dan Indonesia,” tulis Persija Jakarta di akun Instagram resmi mereka, Senin (24/11/2025).
Sebagai puncaknya, Ronny Pasla menjadi bagian vital dari kesuksesan Persija Jakarta meraih prestasi luar biasa, yaitu juara Perserikatan pada tahun 1975. Pada final tahun itu, Persija dinyatakan sebagai juara bersama dengan PSMS Medan karena pertandingan dihentikan pada menit ke-41 akibat kerusuhan antara pemain dan protes terhadap wasit.
Karier Cemerlang Kiper di Tingkat NasionalDi tingkat nasional, Ronny Pasla memperkuat posisinya sebagai kiper utama Skuad Garuda selama lebih dari sepuluh tahun. Beragam prestasi telah ia raih saat membela negara.
Beberapa prestasi tersebut mencakup keberhasilan timnas memperoleh gelar Sukan Cup 1972 dan menjadi finalis dalam ajang King’s Cup 1968. Kepergiannya tidak hanya meninggalkan kenangan berharga di level klub seperti Persija, tetapi juga di panggung sepak bola Indonesia secara keseluruhan.
“Semoga almarhum mendapatkan tempat yang terbaik di sisi-Nya, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan serta kekuatan,” tutup Pernyataan resmi Persija.
Hal paling diingat adalah ketika almarhum pernah menggagalkan penalti Pele, pemain terbaik dunia kala itu.
