Pemerintah Kota Cirebon menggelar rapat internal untuk mematangkan rencana relokasi pedagang di Kawasan Sukalila Selatan. Program normalisasi sungai oleh BBWS Cimanuk-Cisanggarung mewajibkan Pemkot menyiapkan skema pemindahan beserta sosialisasinya.
Pemerintah Kota Cirebon melibatkan sejumlah dinas terkait dalam rapat internal yang membahas relokasi Sukalila Selatan. Diantaranya Asisten Administrasi Umum, SatPol PP, DISHUB, Kecamatan Kejaksan, Kesbangpol, hingga PD Pasar.
Diskusi fokus pada program normalisasi Sungai Sukalila yang diinisiasi BBWS Cimanuk-Cisanggarung. Sebagai pemilik otorita kawasan, BBWS menyampaikan persyaratan teknis dan pemindahan pedagang di sepanjang empat segmen, di antaranya Sukalila Selatan, Sukalila Utara, Kalibaru Selatan, dan Kalibaru Utara.
Baca Juga:Warga Panggangsari Inisiatif Bersihkan Got Secara Swadaya – VideoKirab Tumpeng Sewu Hari Jadi Ke 535 Desa Bangodua – Video
Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perdagangan dan Perindustrian (DKUKMPP) Kota Cirebon, Iing Daiman, menyebut sosialisasi sebenarnya sudah dilakukan kepada pedagang. Pemkot akan kembali melakukan komunikasi lanjutan untuk menawarkan solusi relokasi yang dianggap paling memungkinkan.
Salah satu opsi yang sudah disetujui adalah pemindahan ke Pasar Pagi dan PGC. PD Pasar diminta menyampaikan kapasitas lapak dan kesiapan sarana.
Untuk area PGC, Pemkot menyiapkan 120 lapak berukuran 3×2 meter. Satu tahun pertama tidak ada pungutan sewa tempat, namun retribusi harian tetap dibebankan sesuai aturan Kota sebesar Rp17.100 per hari.
Pungutan retribusi akan dilakukan langsung oleh PD Pasar sebagai pengelola. Iing Daiman menegaskan, program ini adalah bagian dari penegakan aturan.
Relokasi disebut tak mungkin memuaskan semua pihak, namun harus dijalankan karena kawasan memang merupakan aset BBWS berdasarkan sertifikat resmi. Pemkot hanya menunjang upaya normalisasi dan reaktivasi Sungai Sukalila yang diprogramkan Pemerintah Pusat