RADARCIREBON.TV – Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Erick Thohir, kembali menjadi sorotan publik menyusul isu penunjukan pelatih anyar untuk Tim Nasional Indonesia. Alih-alih mengumumkan nama dalam waktu dekat, ia justru menyampaikan pesan yang menenangkan dan logis kepada para penggemar sepak bola Tanah Air: PSSI tidak akan terburu-buru dalam mengambil keputusan penting ini.
Pernyataan ini bukan tanpa alasan. Erick Thohir menegaskan bahwa proses seleksi dan wawancara para kandidat pelatih telah dilakukan dengan sangat teliti. Dalam pandangannya, mencari figur yang tepat untuk memimpin Skuad Garuda adalah sebuah langkah strategis yang membutuhkan kematangan, bukan kecepatan. “Kami tidak buru-buru,” ujarnya, sambil merujuk pada hasil evaluasi dan interview mendalam yang telah dijalankan oleh tim PSSI.
Filosofi di balik pendekatan yang kalem ini sangat beralasan. Indonesia memiliki agenda penting di kancah internasional, tetapi jeda waktu yang tersedia memberikan ruang untuk bernapas. Laga resmi yang akan dihadapi Timnas Indonesia masih cukup jauh, yakni pada Maret 2026. Jeda waktu hampir 1,5 tahun ini menjadi momentum emas bagi PSSI untuk benar-benar memastikan bahwa pelatih yang terpilih adalah sosok yang paling sesuai dengan visi dan misi pengembangan sepak bola Indonesia ke depan.
Baca Juga:Demi Keselamatan: KAI Tetapkan Batas Kapasitas dan Larangan Isi Ulang Power Bank di Gerbong KeretaIroni Laskar Jawa Tengah di BRI Super League: Persis dan Persijap Terpuruk dengan Catatan Statistik Kembar
Memilih pelatih kepala Timnas bukan sekadar mencari sosok yang berpengalaman, melainkan menemukan pemimpin yang memiliki kecocokan filosofi bermain, kemampuan adaptasi dengan kultur sepak bola lokal, serta komitmen jangka panjang. Ini adalah investasi PSSI untuk masa depan, di mana keberhasilan tidak hanya diukur dari satu atau dua turnamen, tetapi dari pembangunan pondasi yang kokoh.
Erick Thohir sadar betul, tekanan dari publik dan media untuk segera mengumumkan nama memang besar. Namun, ia memilih untuk mengabaikan desakan tersebut demi kepentingan yang lebih besar. Keputusan yang tergesa-gesa kerap kali berujung pada penyesalan dan pemecatan di tengah jalan, yang justru merugikan stabilitas tim.
Dengan proses yang terstruktur dan tidak dikejar tenggat waktu yang ketat, PSSI memberikan sinyal kepada publik bahwa mereka kini bekerja secara profesional dan terencana. Mereka memastikan bahwa setiap aspek dari rekam jejak, visi kepelatihan, hingga rencana implementasi para kandidat telah dikupas tuntas. Seluruh proses ini dilakukan demi menjamin bahwa pelatih yang akan duduk di kursi panas Timnas Indonesia benar-benar seorang yang kapabel dan siap membawa perubahan signifikan.
