Manajer berusia 51 tahun itu menambahkan instruksi yang diberikan Nova kepada para pemain agar menjaga kedisiplinan. Semua aktivitas pemain juga harus dilaporkan kepada sang pelatih.
“Yang paling penting dari Coach Nova adalah bagaimana dia bisa memberikan bimbingan kepada anak-anak ini. Yang saklek itu adalah kedisiplinan. Walaupun di rumah, mereka tetap harus laporan kepada Coach Nova apa saja yang mereka lakukan seharian ini,” paparnya.
Selain itu, tim pelatih sudah mengajukan permintaan kepada federasi supaya pemain difasilitasi keanggotaan di pusat kebugaran. Akan tetapi, ada kendala lain yang ditemui sebab fasilitas pusat kebugaran di setiap kota tidak sama.
Baca Juga:Hasil Lengkap Liga Champions, Liverpool Kalah Telak Lagi di KandangKekalahan Pahit Liverpool vs PSV, Rating Mohamed Salah dan Kawan-kawan Tenggelam
“Bahkan, kami memberikan masukan kepada federasi, bagaimana anak-anak ini kita beri subsidi agar mereka bisa masuk ke gym di kotanya masing-masing. Namun, fasilitasnya tentu berbeda-beda. Jika tinggal di kota besar, pasti ada gym yang besar, tetapi kalau di kota kecil, nanti akan kami sesuaikan dengan porsi latihan mereka,” imbuh Zaki.
Manajer tim yang juga pemilik Persita Tangerang ini berharap, para pemain bisa terus konsisten usai lulus dari timnas U-17. Dia tak ingin generasi ini gagal bertahan sampai level tertinggi seperti kasus yang dialami Timnas Indonesia U-19 era Evan Dimas.
“Ini adalah detail-detail kecil, tetapi mendukung perkembangan mereka. Banyak sekali pemain kita gagal, misalnya rombongannya Evan Dimas dkk., yang tersisa tinggal berapa? Lalu di rombongan berikutnya,” katanya lagi.
“Tantangannya adalah di U-20 ke U-23 karena mereka akan menemukan persaingan yang sangat-sangat ketat, terutama di level klub profesional, ketika usianya telah menginjak level tersebut,” tuturnya.
Zaki berharap, generasi Timnas Indonesia U-17 yang telah merasakan panggung Piala Dunia U-17 2025 ini bisa bertahan secara konsisten. Evandra Florasta dan timnya diharapkan mampu terus menjalank jenjang sampai menjadi amunisi Timnas Indonesia senior.
“Kalau kita tidak memberikan dan menanamkan mental dan kedisiplinan yang kuat, mereka akan hilang. Kita akan kesulitan menemukan kembali pemain-pemain senior yang berasal dari bibit dari level ini,” pungkas Zaki.
