Bukan Kebetulan! Legenda Everton Bela Taktik Pragmatis Arsenal

Arsenal
Foto: Instagram resmi Arsenal.
0 Komentar

RADARCIREBOB.TV – Di tengah performa impresif yang menempatkan mereka di puncak klasemen Premier League dan Liga Champions, Arsenal asuhan Mikel Arteta justru menghadapi kritik yang semakin keras dari fans rival. Kritik ini terfokus pada ketergantungan The Gunners yang sangat tinggi terhadap situasi bola mati atau set-piece untuk mencetak gol. Data statistik mendukung anggapan ini: menjelang pertandingan krusial melawan Bayern Munich, Arsenal tercatat telah mencetak 12 gol dari total 24 gol mereka musim ini melalui skema bola mati—sebuah rasio efektivitas yang sangat tinggi dan tidak biasa.

Bukti terbaru keampuhan senjata ini terlihat jelas saat Arsenal menundukkan raksasa Jerman, Bayern Munich, dengan skor 3-1. Gol pembuka dicetak oleh Jurrien Timber melalui skema sepak pojok yang sudah dirancang matang di sesi latihan Arteta. Ironisnya, ancaman ini sudah sangat disadari oleh kubu lawan. Pemain veteran Bayern seperti Harry Kane dan Joshua Kimmich bahkan secara terbuka memperingatkan rekan setim mereka mengenai bahaya set-piece Arsenal dan kecenderungan The Gunners menggunakan umpan panjang. Namun, pengetahuan tersebut ternyata tidak cukup untuk menangkis variasi bola mati yang sulit diprediksi, membuktikan bahwa Arsenal telah mengeksekusi taktik ini dengan sempurna.

Pembelaan Tegas dari Ayegbeni Yakubu: Hasil Adalah Segalanya

Di tengah badai kritik, suara pembelaan datang dari arah yang tak terduga: Ayegbeni Yakubu, mantan penyerang andalan Everton, rival sekota Arsenal. Dalam wawancara dengan Tribal Football, Yakubu secara tegas menolak argumen bahwa mengandalkan bola mati adalah sebuah kekurangan atau masalah.

Baca Juga:Alarm Bahaya di Anfield: Liverpool Terjebak Krisis Historis di Bawah Arne SlotDrama 5 Gol, 2 Penalti, dan Kartu Merah: PSBS Biak Amankan Tiga Poin Krusial

Yakubu menekankan filosofi pragmatis dalam sepak bola profesional. “Itu tidak penting bagaimana kamu memenangkan pertandingan. Yang penting adalah menemukan cara untuk menang,” tegasnya. Menurutnya, selama kemenangan terus datang dan Arsenal memuncaki kompetisi, segala kritik terhadap gaya bermain adalah sia-sia. Hal ini sejalan dengan realitas keras Premier League: hanya hasil akhir yang menentukan nasib seorang pelatih.

Pragmatisme Arsenal Adalah Jawaban Atas Evolusi Sepak Bola Modern

Lebih lanjut, Yakubu memposisikan dominasi set-piece Arsenal sebagai adaptasi yang cerdas terhadap evolusi sepak bola modern. Ia membandingkan situasi ini dengan era tim kuat Stoke City di masa lalu, yang mengandalkan lemparan ke dalam super jauh dari Rory Delap. Saat itu, semua lawan tahu apa yang akan terjadi, namun tetap kesulitan menghentikannya.

0 Komentar