RADARCIREBON.TV – Kepergian mendiang Diogo Jota, rekan setimnya di tim nasional Portugal, menyisakan duka mendalam tidak hanya bagi keluarga yang ditinggalkan, tetapi juga bagi seluruh komunitas sepak bola, termasuk sang megabintang Cristiano Ronaldo. Baru-baru ini, sebuah kisah mengharukan terungkap yang menunjukkan sisi lain dari CR7, sebuah aksi empati yang jauh dari sorotan kamera dan gemerlap lapangan hijau.
Di tengah kesibukannya sebagai salah satu atlet paling terkenal di dunia, Ronaldo mengambil waktu untuk mengirimkan hadiah yang sangat personal dan menyentuh kepada keluarga Jota, yang ditinggalkan oleh ayah, suami, dan rekan setim tercinta di usia yang masih sangat muda. Keputusan ini datang setelah dirinya sempat menjadi sasaran kritik karena memilih untuk tidak hadir secara fisik dalam prosesi pemakaman Jota di Gondomar. Namun, hadiah yang dikirimkannya membuktikan bahwa absennya ia secara fisik sama sekali tidak mengurangi rasa duka dan penghormatan yang ia rasakan.
Hadiah tersebut bukan sekadar bingkisan formal, melainkan sebuah bentuk dukungan emosional yang tulus. Sumber terdekat mengonfirmasi bahwa kiriman dari Ronaldo itu berupa sesuatu yang sangat berharga bagi keluarga, dirancang untuk memberikan kenyamanan dan mengenang sosok Jota. Meskipun detail spesifik hadiah tersebut dijaga kerahasiaannya untuk menghormati privasi keluarga, tindakan ini berbicara banyak tentang bagaimana Ronaldo menghargai ikatan persahabatan dan persaudaraan yang terjalin di tim nasional. Ia memahami betul bahwa kehilangan seorang figur sentral seperti Jota meninggalkan lubang yang tak terisi, terutama bagi istri, Rute Cardoso, dan ketiga anak mereka, yang baru sebelas hari sebelumnya merayakan pernikahan.
Baca Juga:Tekanan Besar untuk Arne Slot: Mampukah Ia Menyelamatkan Liverpool dari Rekor Memalukan?Ketika Barcelona Terdiam: Warisan Pahit dari Kekalahan Historis Melawan Chelsea
Dalam sebuah wawancara eksklusif, Ronaldo sempat menjelaskan bahwa keputusannya untuk tidak hadir di pemakaman didasari oleh keinginan untuk tidak “mencuri perhatian” di momen duka tersebut. Ia menyadari betul bahwa kehadirannya akan menarik sorotan media yang masif, yang dikhawatirkan akan mengganggu ketenangan dan fokus pada penghormatan terakhir bagi mendiang Jota. Oleh karena itu, ia memilih untuk menyampaikan belasungkawa dan dukungannya melalui cara yang lebih privat namun berdampak dalam.
