Kawasan PKL (Pedagang Kaki Lima) Sukalila di Kota Cirebon memiliki sejarah panjang yang dimulai sejak tahun 1999. Berawal dari kondisi jalan yang masih sepi, para pedagang mulai merintis usaha dari nol hingga kini menjadi sentra UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) yang menaungi puluhan pedagang, termasuk pengrajin pigura, sol sepatu, hingga jasa cukur.
Sudah 26 tahun, mulai dari tahun 1999 hingga kini para pedagang kaki lima kawasan Sukalila masih berdiri. Menurut salah satu perwakilan pedagang, kehadiran mereka tidak dilakukan secara sembarangan, melainkan memanfaatkan ruang yang ada untuk mencari rezeki dan membangun usaha.
Kondisi jalan yang masih sepi pada masa itu justru menjadi peluang bagi para pedagang untuk mencoba peruntungan. Mereka memulai usaha dari nol, membangun perlahan hingga mampu mencukupi kebutuhan keluarga. Dalam perjalanan lebih dari 26 tahun, ekonomi para pedagang terus berkembang, dan Kawasan Sukalila pun berubah menjadi pusat aktivitas UMKM berbasis seni.
Baca Juga:Dewan Sahkan Perubahan Perda Pajak Daerah & Retribusi Daerah – VideoPemerintah Dan Kadin Harus Bersinergi – Video
Hingga kini, tercatat ada sekitar 36 pedagang pigura yang berjualan, ditambah pelaku usaha lain seperti sol sepatu, sandal, hingga jasa cukur, total sekitar 85 pedagang. Mereka menyebut bahwa usaha tersebut merupakan bagian dari seni keterampilan yang membuat mereka berkumpul di lokasi tersebut.
Terkait rencana relokasi, para PKL berharap, solusi yang diberikan tetap memihak pada keberlangsungan usaha masyarakat kecil yang telah puluhan tahun menggantungkan hidup di lokasi tersebut.