Dampak Pilu Bencana Sumatera: 303 Jiwa Melayang, Sumatra Utara Jadi Wilayah Paling Parah

Gemini AI
Foto Ilustrasi Gemini AI
0 Komentar

RADARCIREBON.TV – Laju bencana hidrometeorologi yang menerpa Pulau Sumatera dalam beberapa waktu terakhir meninggalkan duka mendalam dan kerusakan luas di berbagai penjuru. Data terbaru yang dirilis oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan skala tragedi ini, mencatat total 303 korban jiwa meninggal dunia dari tiga provinsi utama yang terdampak paling parah: Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar).

Upaya pencarian dan evakuasi tanpa henti oleh tim gabungan terus dilakukan di tengah kondisi cuaca yang masih menantang dan akses ke sejumlah lokasi yang terputus total. Namun, angkat korban tewas terus merangkak naik seiring terkuaknya dampak di daerah-daerah terpencil. Dari rilis data tersebut, terlihat jelas bahwa Sumatra Utara menjadi provinsi dengan jumlah korban meninggal paling tinggi, yaitu mencapai 166 jiwa. Jumlah yang sangat signifikan ini menyoroti betapa parahnya terjangan banjir dan tanah longsor di berbagai kabupaten di sana, termasuk wilayah seperti Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Selatan.

Sementara itu, di Sumatera Barat, dampak bencana juga memakan korban tidak sedikit. Provinsi ini mencatat 90 korban jiwa meninggal dunia. Wilayah-wilayah seperti Kabupaten Agam, Pasaman Barat, dan Kota Padang menjadi titik fokus utama penanganan, di mana longsor telah meratakan pemukiman dan memutus jalur transportasi vital. Jumlah korban di Agam sendiri dilaporkan menjadi yang terbanyak di Sumbar, menunjukkan konsentrasi kerusakan yang ekstrem di lokasi tersebut.

Baca Juga:Kabar Gembira Jamaah 2026: Biaya Haji Reguler Turun, Peluang Ibadah Lebih RinganEmpat Disiplin, Satu Target: Manuver PB Akuatik Indonesia Menuju Puncak SEA Games 2025

Duka juga menyelimuti Bumi Serambi Mekkah. Provinsi Aceh melaporkan total 47 korban meninggal dunia akibat rentetan bencana ini. Wilayah Aceh Tengah, Bener Meriah, dan Aceh Tenggara adalah beberapa daerah yang paling merasakan hantaman alam, di mana selain korban tewas, sejumlah warga juga masih dinyatakan hilang. Tim SAR dan relawan bekerja keras untuk menjangkau korban yang terperangkap di lokasi yang sulit diakses karena tertutup material longsor dan genangan air.

Selain korban tewas, bencana ini juga menyisakan ratusan orang yang masih dinyatakan hilang dan ribuan keluarga yang terpaksa mengungsi. Pemerintah daerah dan pusat kini memprioritaskan penyaluran bantuan logistik, pembukaan akses jalan yang terisolir, dan pemulihan trauma bagi para penyintas. Skala kehancuran infrastruktur, mulai dari jembatan hingga rumah-rumah warga, memerlukan penanganan jangka panjang yang tidak ringan. Angka 303 korban meninggal ini menjadi pengingat pahit akan kerentanan wilayah-wilayah di Sumatera terhadap bencana hidrometeorologi, dan bahwa kerja keras untuk mitigasi serta adaptasi masih harus terus ditingkatkan.

0 Komentar