Gudang di Sibolga Dijarah, Bulog Peringatkan Situasi Darurat Pangan

Foto
Gudang di Sibolga Dijarah, Bulog Peringatkan Situasi Darurat Pangan. Foto: Gemini AI
0 Komentar

RADARCIREBON.TV – Perum Bulog mengonfirmasi bahwa Gudang Bulog di Sibolga menjadi target penjarahan. Hal ini disebabkan oleh terputusnya akses logistik akibat bencana alam yang mengakibatkan masyarakat mengalami krisis pangan.

“Kami memastikan bahwa insiden tersebut terjadi sebagai dampak langsung dari bencana yang memutus jalur logistik dan membuat masyarakat berada dalam kondisi krisis pangan,” kata Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Andi Afdal dalam pernyataannya pada Minggu (30/11/2025).

Ia mengajak semua pihak untuk mendukung pemulihan situasi dan menjaga ketertiban lingkungan demi kepentingan masyarakat yang terdampak. “Semoga peristiwa ini menjadi pelajaran dan memperkuat sistem mitigasi di masa depan, sehingga penanganan bencana dan distribusi bantuan dapat dilakukan lebih cepat dan tepat sasaran,” tambahnya.

Baca Juga:PayLater Makin Populer, Transaksi Jadi Lebih Praktis Tanpa Kartu KreditPersija Rayakan HUT ke-97 dengan Kemenangan, Mauricio Souza: Kami Sangat Kuat!

Di sisi lain, Pemimpin Wilayah Bulog Sumatera Utara, Budi Cahyanto, menyatakan bahwa mereka terus berusaha berkoordinasi dengan pemerintah setempat, TNI, Polri, dan semua pihak terkait untuk segera memulihkan distribusi bantuan dan mengembalikan situasi ke normal.

“Kami menyadari bahwa masyarakat sedang dalam kondisi darurat akibat banjir yang menyebabkan kehilangan nyawa, kerusakan infrastruktur, dan terputusnya akses pangan,” ungkap Budi.

Saat ini, Kanwil Bulog Sumut dan Kanca Sibolga masih dalam tahap penghitungan jumlah beras dan minyak goreng yang diambil oleh massa dari gudang. Komunikasi dengan tim di lapangan juga tersendat karena gangguan sinyal di wilayah yang terdampak.

“Proses pendataan jumlah beras dan minyak goreng yang diambil dari Gudang Sarudik masih berlangsung. Kami memohon dukungan dari semua pihak agar penanganan pasca kejadian ini dapat dilaksanakan dengan baik dan tepat sasaran demi kepentingan masyarakat yang terpengaruh,” lanjut Budi.

Perum Bulog menekankan komitmennya untuk menjaga stabilitas pasokan pangan di tengah situasi bencana serta memastikan pemenuhan kebutuhan masyarakat tetap menjadi prioritas utama.

Sebagaimana diketahui, bencana banjir menerjang Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) pada 24-25 November 2025. Bencana ini tidak hanya menimbulkan korban jiwa, tetapi juga melukai infrastruktur, seperti jalan putus dan tanah longsor, yang mengganggu jalur distribusi logistik menuju daerah itu. Akibatnya, masyarakat tidak dapat mengakses pasokan pangan selama sekitar tiga hari, menciptakan keadaan darurat kebutuhan pangan di Sibolga dan Tapteng.

0 Komentar