Peluang Indonesia di Grup C SEA Games 2025: Menakar Kekuatan Lawan dan Jalan Garuda Muda Menuju Semifinal

Timnas Indonesia U-22
Peluang Indonesia di Grup C SEA Games 2025. Foto : Instagram resmi @timnasindonesia
0 Komentar

RADARCIREBON.TV – Timnas Indonesia U-22 memasuki SEA Games 2025 dengan optimisme tinggi setelah drawing menempatkan mereka di Grup C bersama Filipina U-22 dan Myanmar U-22. Perubahan komposisi grup terjadi setelah Singapura U-22 dialihkan ke Grup A, sehingga persaingan bagi Garuda Muda tampak lebih terbuka. Meski demikian, tantangan tetap ada dan Timnas U-22 harus konsisten bila ingin kembali mencapai semifinal.

Dari sisi kualitas skuad, Indonesia berada dalam posisi yang cukup menguntungkan. Kehadiran empat pemain abroad Marselino Ferdinan, Ivar Jenner, Mauro Zijlstra, dan Dion Markx membuat komposisi Garuda Muda terlihat lebih matang dibanding dua rival di grup. Selain itu, kombinasi pemain lokal seperti Rafael Struick, Dony Tri Pamungkas, Kakang Rudianto, dan Cahya Supriadi memberikan kedalaman skuad yang menjanjikan.

Filipina U-22 menjadi lawan pertama yang wajib diwaspadai. Negeri tersebut belakangan mulai meningkatkan proyek pemain keturunan dan menambah jam terbang mereka melalui turnamen regional. Walau belum menunjukkan konsistensi tinggi, Filipina dikenal mampu memberikan kejutan, terutama lewat fisik yang kuat dan permainan direct. Indonesia tak boleh lengah, apalagi laga perdana sering menentukan ritme grup.

Baca Juga:Jadwal Persib vs Borneo FC: Duel Penentu Puncak Klasemen, Ini Prediksi Skornya!Hasil Napoli vs Roma: Gol David Neres Bongkar Dominasi Roma, Conte Menang Lewat Strategi Cerdas

Sementara itu, Myanmar U-22 juga bukan lawan mudah. Meski sedang berada dalam fase transisi, tim ini kerap tampil agresif dan punya etos kerja tinggi. Myanmar memiliki tradisi menampilkan permainan cepat, terutama memanfaatkan serangan balik. Bila tidak diantisipasi sejak awal, pola seperti ini bisa menyulitkan Indonesia.

Di atas kertas, kualitas individu dan kolektivitas Indonesia masih unggul dibanding dua pesaing. Kehadiran Ivar Jenner sebagai pengatur tempo, serta kreativitas Marselino Ferdinan, bisa menjadi kunci dominasi Garuda Muda di lini tengah. Di sisi lain, ketajaman Rafael Struick dan pergerakan Mauro Zijlstra dapat menjadi pembeda dalam duel-duel ketat.

Namun, ada beberapa tantangan yang perlu diperhatikan. Pertama, adaptasi skuad terhadap jadwal padat SEA Games. Kedua, bagaimana Indra Sjafri mengoptimalkan rotasi agar performa tetap stabil dari fase grup hingga babak gugur. Selain itu, faktor lapangan dan cuaca di Thailand juga dapat memengaruhi permainan.

0 Komentar