Alarm Bahaya! 7 Bintang Tak Dilepas Klub, Timnas Malaysia U-22 Terancam Gagal Total di SEA Games 2025

Timnas Malaysia
Skorsing FIFA Ancam Karier 7 Bintang Muda Malaysia, FIFPRO Turun Tangan! (Foto @malaysia_nt)
0 Komentar

RADARCIREBON.TV – Jelang bergulirnya pesta olahraga se-Asia Tenggara, SEA Games 2025 di Thailand, Timnas Malaysia U-22 justru dihadapkan pada masalah besar yang mengancam ambisi mereka. Pelatih kepala, Nafuzi Zain, harus memutar otak lebih keras setelah konfirmasi bahwa skuad Harimau Muda akan berlaga tanpa kekuatan penuh, terutama pada pertandingan-pertandingan krusial di awal turnamen.

Inti dari permasalahan ini adalah konflik jadwal antara agenda tim nasional dan kompetisi domestik. Karena SEA Games 2025 diselenggarakan di luar kalender resmi FIFA, klub-klub Liga Super Malaysia memiliki hak penuh untuk menahan pemainnya. Konsekuensinya sangat merugikan: Nafuzi Zain mengonfirmasi bahwa tujuh pemain kunci dipastikan tidak akan bergabung dengan timnas, setidaknya untuk laga pembuka Grup B melawan Laos U-22 pada 6 Desember 2025.

Meskipun Nafuzi tidak merinci nama-nama pemain yang tertahan, dampak dari absennya para pilar utama yang berkompetisi di kasta tertinggi Liga Malaysia ini sangat terasa.

Kekurangan Kualitas dan Minimnya Persiapan Taktis

Baca Juga:PERJALANAN MAKSIMAL! Juventus Clean Sheet Kalahkan Udinese 2-0PERKASA! Barcelona Menangi Comeback Dramatis 3-1 Atas Atletico Madrid

Krisis ini tidak hanya sebatas absennya individu, tetapi juga telah merusak keseluruhan rencana persiapan tim. Pemusatan latihan (TC) yang telah dimulai sejak 25 November 2025 lalu dilaporkan berlangsung dalam situasi yang “kurang memadai” dan “kekurangan pemain”.

Kondisi ini memaksa Timnas Malaysia U-22 untuk berlatih dengan komposisi yang tidak ideal, sangat membatasi kemampuan staf pelatih untuk menyusun taktik dan mematangkan chemistry tim yang solid. Padahal, pengalaman dan tingkat kematangan para pemain dari Liga Super dinilai sangat vital untuk menghadapi tekanan turnamen multievent seperti SEA Games. Nafuzi mengakui bahwa meskipun ada opsi pemain lain, kualitas dan pengalaman yang dimiliki pemain liga kasta atas jauh lebih dibutuhkan untuk mengatasi situasi sulit di lapangan.

Trauma Kekalahan Perdana dan Perjuangan Berat di Grup B

Kekhawatiran Nafuzi Zain semakin mendalam karena ia teringat betul pada kegagalan Harimau Muda di dua turnamen sebelumnya, yaitu Piala AFF U-23 2025 dan Kualifikasi Piala Asia U-23 2026. Menurutnya, penyebab utama kegagalan tersebut adalah kekalahan yang diderita pada pertandingan pertama turnamen.

Pengalaman buruk di masa lalu itu menjadikan laga pembuka melawan Laos U-22 sebagai penentu moral dan perjalanan tim. Kehilangan tujuh pemain kunci sebelum laga perdana tentu meningkatkan risiko terulanganya sejarah kelam tersebut.

0 Komentar