BRI Super League: Pertemuan Persija vs PSIM Berlangsung Dengan Baik, Brajamusti Mendorong Pencabutan Larangan

Persija vs PSIM
BRI Super League: Pertemuan Persija vs PSIM Berlangsung Dengan Baik, Brajamusti Mendorong Pencabutan Larangan untuk Suporter Tandang. tangkap layar instagram @persija
0 Komentar

RADARCIREBON.TV – Pertandingan antara Persija Jakarta dan PSIM Yogyakarta pada pekan ke-14 BRI Super League 2025/2026 yang diselenggarakan di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Jumat (28/11/2025), berlangsung dengan sangat harmonis. Meskipun PSIM harus menerima kekalahan dari tuan rumah dengan skor 0-2, momen tersebut menghasilkan kesan positif bagi ribuan pendukung Laskar Mataram yang datang langsung ke Jakarta.

Diperkirakan sekitar 5. 600 suporter PSIM menghadiri acara tersebut, mayoritas menggunakan 47 bus untuk perjalanan rombongan, ditambah dengan yang tiba menggunakan kereta api. Kehadiran mereka yang cukup besar tetap berjalan dengan tertib karena Jakmania yang bertindak sebagai tuan rumah menyambut mereka dengan sangat ramah. Presiden Brajamusti, Muslich Burhanudin atau Thole, menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada panitia pertandingan, Jakmania, serta aparat keamanan atas sambutan yang diberikan selama mereka berada di Jakarta hingga kembali ke Yogyakarta.

Thole menambahkan bahwa pengalaman berkunjung ke Jakarta kali ini sangat berkesan, mengingat sudah lama kedua kelompok suporter tidak bertemu langsung melalui pertandingan. Suasana di dalam stadion berlangsung dengan damai, sementara interaksi di luar arena menunjukkan kedewasaan dari kedua kelompok suporter dalam menjaga ketentraman.

Baca Juga:Alfeandra Dewangga Memulai Debut Sebagai Starter di Persib di BRI Super League 2025/2026, Bojan Hodak MenyampaGagal Berduel dengan Dean James, Miliano Jonathans Main 28 Menit dan Tampil Cukup Menjanjikan di Eredivisie

Harapan untuk Pencabutan Larangan Suporter TandangKeberhasilan penyelenggaraan pertandingan yang aman dan damai ini membuat Brajamusti berharap agar PSSI dan penyelenggara liga memikirkan kembali kebijakan pelarangan suporter away yang sudah diterapkan selama tiga musim terakhir. Thole mengusulkan adanya sistem kategorisasi pertandingan berdasarkan tingkat risiko, seperti zona biru, kuning, dan merah. Ia berpendapat bahwa pertandingan yang masuk dalam kategori aman seharusnya memberikan kesempatan bagi suporter tim tamu untuk hadir secara langsung.

Menurutnya, suporter selalu ingin memberikan dukungan secara langsung kepada tim kesayangan mereka di mana pun bermain. Dengan komunikasi yang baik antara suporter dan pihak yang bertanggung jawab, aturan tersebut bisa dilonggarkan secara bertahap pada putaran kedua liga.

Perjalanan Tandang sebagai Sarana SilaturahmiThole menegaskan bahwa perjalanan untuk mendukung tim bukan hanya sekadar dukungan, tetapi juga sebagai bentuk silaturahmi antara suporter tamu dan tuan rumah. Namun, semua itu tetap harus mengikuti aturan keamanan yang ada. Ia menjelaskan bahwa setiap agenda perjalanan tandang selalu dimulai dengan koordinasi yang baik, seperti yang dilakukan menjelang keberangkatan mereka ke Jakarta dua minggu sebelum pertandingan dilaksanakan.

0 Komentar