RADARCIREBON.TV – Pelatih kepala Sporting Lisbon, Ruben Amorim, sedang menghadapi salah satu dilema terbesar yang menguji kedalaman skuad dan kesabaran manajemen klub. Di tengah persaingan ketat di liga domestik dan ambisi di kompetisi Eropa, Amorim harus berjuang keras mempertahankan salah satu pilar lini tengahnya, yang ironisnya adalah pemain pinjaman dari Manchester United. Situasi ini muncul karena panggilan tugas internasional yang akan datang, yaitu Piala Afrika (AFCON) pada awal tahun.
Pemain yang dimaksud, yang statusnya dipinjam dari Old Trafford, merupakan figur vital dalam skema permainan yang diterapkan oleh Amorim. Kehadirannya di lini tengah Sporting Lisbon tak tergantikan, baik sebagai pemutus serangan lawan maupun inisiator utama dalam membangun ritme permainan tim. Kehilangan pemain dengan kualitas sebesar ini, bahkan hanya untuk jangka waktu singkat, dikhawatirkan akan menciptakan lubang besar yang sulit ditutup dan berpotensi merusak momentum tim yang sedang menanjak.
Piala Afrika, yang biasanya diselenggarakan pada Januari hingga Februari, selalu menjadi periode yang menantang bagi klub-klub Eropa yang memiliki pemain dari benua tersebut. Namun, bagi Sporting, kehilangan gelandang pinjaman ini terasa lebih krusial. Amorim menyadari bahwa tidak mudah menggantikan kontribusi instan yang diberikan oleh sang pemain.
Baca Juga:Mengapa PSSI Berani Wawancarai John Herdman, Pelatih Inggris yang Bawa Kanada Lolos Piala Dunia 2022?4 Negara ASEAN Lolos ke Piala Asia U-17 2026: Ada yang Gugur Tragis, Indonesia Siap Jadi Tuan Rumah!
Oleh karena itu, Amorim dan staf teknisnya dikabarkan sedang melakukan negosiasi intensif dan diplomasi tingkat tinggi. Upaya ini bukan hanya melibatkan komunikasi dengan Manchester United sebagai klub pemilik, tetapi juga pendekatan langsung kepada federasi sepak bola negara pemain tersebut. Tujuannya hanya satu: mencari solusi agar sang pemain bisa dilepas ke tim nasional lebih lambat, atau bahkan hanya bergabung setelah babak penyisihan grup berakhir, demi mengamankan kehadirannya dalam beberapa pertandingan penting Sporting.
Situasi tarik ulur ini menunjukkan betapa berharganya sang pemain dalam rencana taktis Amorim. Sporting Lisbon memandang periode ini sebagai krusial dalam perburuan gelar liga, di mana setiap poin sangat berarti. Keberadaan pemain inti yang fit dan siap bertanding adalah kunci. Jika negosiasi gagal, Amorim terpaksa harus memutar otak mencari pengganti temporer, sebuah tugas yang sangat berat mengingat minimnya waktu untuk mengintegrasikan pemain baru dengan peran sekompleks itu.
