RADARCIREBON.TV- Pep Guardiola memberikan pernyataan tegas dan realistis menjelang musim Premier League 2025/26.
Meski menyatakan bahwa Manchester City siap bersaing memperebutkan gelar, sang pelatih veteran sekaligus menegaskan bahwa target juara sama sekali bukan jaminan dalam posisi saat ini. Kata-kata Guardiola mencerminkan tekanan dan ketidakpastian yang menghantui The Citizens setelah musim sebelumnya berjalan di bawah ekspektasi.
Kesiapan Man City: Target Gelar Tahun Ini
Dalam konferensi pers terbaru, Guardiola menegaskan bahwa timnya “siap bersaing” untuk menjadi juara Premier League musim ini. Menurutnya, kemenangan besar atas Liverpool di Etihad beberapa waktu lalu menjadi bukti nyata bahwa City masih punya kapasitas untuk mendominasi liga.
Baca Juga:Auto Cuan dari Rumah! 7 Cara Paling Mudah dan Realistis Cari Uang di TikTok untuk PemulaNggak Bikin Gemuk! Ini 5 Camilan Enak, Sehat, dan Aman untuk Diet yang Wajib Kamu Coba
Guardiola menyoroti bahwa perjalanan meraih gelar di Premier League adalah maraton, bukan sprint. Ia mengingatkan publik bahwa tim juara bukanlah yang memimpin sejak awal musim, melainkan yang terus berkembang dan menjaga konsistensi hingga akhir. “Tim yang menjuarai Premier League adalah tim yang tumbuh selama musim berjalan,” ucapnya.
Realitas Musim Sebelumnya dan Evaluasi Diri
Meski penuh harapan, Guardiola juga tak menutup mata terhadap kegagalan dan kelemahan musim lalu. City mengakhiri musim 2024/25 tanpa gelar liga dan finis di posisi ketiga, jauh di bawah standar performa klub di era Guardiola. Dalam wawancara eksklusif, ia bahkan menyebut bahwa hasil ketiga bisa jadi “prestasi yang lebih besar” daripada beberapa gelar sebelumnya, karena menunjukkan proses pertumbuhan dan refleksi.
Guardiola mengaku merasa frustrasi dengan performa tim. “Saya ingin menderita ketika kami tidak memenangkan pertandingan. Saya ingin tidur tidak enak, saya ingin merasakan bahwa apa yang terjadi berpengaruh pada saya,” ujarnya. Pernyataan ini memperlihatkan betapa dalamnya komitmen emosional Guardiola terhadap pasukannya, kegagalan bukan hanya masalah hasil, tetapi ujian integritas dan identitas tim.
•Ketidakpastian dan Sikap Realistis
Meski optimis, Guardiola tak memberikan jaminan manis soal gelar. Ia secara eksplisit menyatakan bahwa tidak bisa memastikan bahwa City akan kembali menjadi kandidat juara musim ini. Ia menyadari bahwa performa musim lalu jauh dari standar: timnya hanya meraih 71 poin, jauh dari rekor 80-an poin yang kerap diraih di musim-musim juara.
