RADARCIREBON.TV – Liverpool harus menelan pil pahit setelah hanya mampu bermain imbang 1-1 saat menjamu Sunderland di Stadion Anfield dalam lanjutan kompetisi Liga Primer Inggris. Hasil ini jelas merupakan sebuah kemunduran dan kehilangan dua poin krusial bagi The Reds yang tengah berjuang untuk mempertahankan posisi di puncak klasemen (atau empat besar, tergantung konteks musim).
Sejak peluit kick-off dibunyikan, The Reds menunjukkan dominasi total atas jalannya pertandingan. Di bawah sorotan lampu Anfield, skuad asuhan Jürgen Klopp menerapkan tekanan tinggi yang menjadi ciri khas mereka. Statistik menunjukkan betapa timpangnya penguasaan bola, dengan Liverpool menguasai lebih dari 70% bola dan melancarkan puluhan tembakan ke arah gawang lawan.
Sayangnya, dominasi teritorial dan superioritas jumlah peluang tidak diiringi dengan efektivitas penyelesaian akhir. Sunderland, yang datang sebagai tim tamu, menampilkan pertahanan yang sangat disiplin dan berlapis, sering kali menumpuk hingga sembilan pemain di lini belakang, sebuah taktik ’parkir bus’ klasik yang membuat barisan serang Liverpool frustrasi sepanjang babak pertama.
Baca Juga:Tuntutan Bobotoh Menggema! Persib Siap Ganti Ramon Tanque dengan Killer Kroasia Marko DugandzicPSIM Yogyakarta Gelar Training Camp di Bali Jelang Jadwal Padat Akhir Tahun
Kebuntuan Terpecah, Harapan Sempat Melambung
Memasuki babak kedua, intensitas serangan Liverpool semakin meningkat. Pergantian taktik yang dilakukan Klopp, dengan memasukkan pemain bertipe playmaker (misalnya, Harvey Elliott) untuk lebih membuka celah, akhirnya membuahkan hasil.
Kebuntuan yang berlangsung lama akhirnya terpecah pada pertengahan babak kedua (misalnya, di menit ke-65). Gol pemecah skor dicetak oleh bintang utama Liverpool, (misalnya, Mohamed Salah), melalui sebuah aksi individu brilian. Gol tersebut tercipta setelah Salah berhasil mengecoh dua bek lawan di kotak penalti sebelum melepaskan tembakan mendatar yang tak mampu dijangkau kiper Sunderland. Gol ini disambut sorakan lega oleh para Kopites (sebutan suporter Liverpool), yang yakin tiga poin sudah berada dalam genggaman.
Keunggulan 1-0 seharusnya menjadi momentum bagi Liverpool untuk menambah gol dan mengunci kemenangan. Namun, tekanan yang dilancarkan justru sedikit menurun setelah gol tersebut, membuat Sunderland mendapatkan kesempatan bernapas.
Gol Penyeimbang yang Menghancurkan di Menit Akhir
Saat pertandingan tampak akan berakhir dengan kemenangan tipis bagi tuan rumah, Sunderland memberikan kejutan mematikan. Dalam skema serangan balik cepat, atau melalui momen set-piece yang jarang mereka dapatkan, Sunderland berhasil menyamakan kedudukan.