Satuan Polisi Pamong Praja Kota Cirebon terus meningkatkan upaya menjaga ketertiban umum dan ketentraman masyarakat. Melalui patroli rutin 18 jam dan penggunaan sistem monitoring digital, Satpol-PP menargetkan penanganan lebih cepat terhadap berbagai potensi gangguan di titik-titik rawan.
Untuk penanganan Gangguan Ketertiban Umum (Trantibum) di Kota Cirebon, Satpol PP setiap hari melakukan kegiatan patroli dan monitoring. Petugas turun langsung ke lapangan sekaligus memanfaatkan aplikasi pemantauan yang telah terintegrasi dengan titik-titik rawan Gangguan Trantibum di seluruh wilayah Kota.
Menurut Satpol PP, gangguan yang paling dominan yaitu PGOT atau Pengemis, Gelandangan, dan Orang Terlantar. Mereka kerap ditemukan di sejumlah fasilitas umum, terutama di area persimpangan dan lampu merah. Satpol PP menjelaskan, pemanfaatan aplikasi monitoring sangat membantu petugas di lapangan.
Baca Juga:9 Tahun PT. Shahila Jaya Food Bersama Kita Kuat Bersama Kita Bisa – VideoGempuran Layanan Adminduk Langsung Sasar Masyarakat Ke Desa-Desa – Video
Melalui sistem tersebut, pemantauan dan identifikasi titik rawan menjadi lebih cepat, sehingga patroli dapat dilakukan secara lebih efektif dan efisien. Dalam operasionalnya, patroli Satpol PP dibagi ke dalam beberapa regu dengan durasi pengamanan mencapai 18 jam, mulai pukul 06.00 hingga 24.00. Pembagian ini dilakukan agar potensi Gangguan Trantibum di Kota Cirebon dapat terus terjaga selama jam-jam rawan.
Dengan beberapa upaya yang dilakukan, seperti monitoring digital, patroli setiap hari, Satpol-PP berharap Gangguan Trantibum bisa teratasi dengan baik sehingga tidak mengganggu para pengguna jalan.