Larangan study tour yang dikeluarkan Gubernur Jawa Barat mendapat dukungan penuh dari SMA Negeri 4. Pihak sekolah menyatakan siap melaksanakan kebijakan tersebut dan telah menyiapkan sejumlah kegiatan alternatif agar kebutuhan pembelajaran serta pengembangan karakter siswa tetap terpenuhi.
SMA Negeri 4 Kota Cirebon menegaskan komitmennya mengikuti arahan Pemerintah terkait peniadaan study tour. Larangan study tour juga membawa dampak positif bagi pemerataan kesempatan belajar. Tidak semua siswa memiliki ekonomi yang sama, sehingga kebijakan ini dapat mencegah munculnya rasa minder bagi siswa yang tidak mampu mengikuti kegiatan berbiaya besar.
Sebagai pengganti, SMA Negeri 4 telah menyiapkan beragam program internal. Diantaranya kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau P5, serta program kokurikuler untuk Kelas X yang fokus pada Tujuh Kebiasaan Hebat Pelajar Indonesia. Kegiatan Aksi Ekologi juga akan menjadi alternatif, memanfaatkan area sekolah yang luas dan lingkungan sekitar.
Baca Juga:Satpol PP Temukan Dugaan TPPO Saat Operasi Pekat – VideoSejumlah Program Digelar DKPPP Kota Cirebon Sepanjang 2025 – Video
Untuk pengenalan perguruan tinggi, pihak sekolah telah merencanakan University Day pada Januari mendatang, mulai dari universitas negeri maupun swasta. Selain itu, pada Desember akan digelar Pekan Olahraga Antar Kelas (PORAK) yang menampilkan bakat siswa di bidang seni maupun olahraga.
Terkait respons siswa, SMAN 4 mengakui sebagian siswa awalnya menolak karena terbiasa melihat kakak kelas mereka pernah mengikuti study tour. Namun, melalui pendekatan persuasif oleh guru dan wali kelas, siswa mulai memahami bahwa kebijakan ini lebih banyak membawa manfaat.
Pihak sekolah berharap seluruh kegiatan pengganti ini mampu tetap memberikan pengalaman belajar, kebersamaan, dan ruang ekspresi bagi siswa tanpa harus membebani orang tua dengan biaya study tour yang dinilai tinggi.