3. Bakteri Kulit Berperan Besar dalam Aroma Ketiak
Aroma ketiak tidak sepenuhnya berasal dari bawang itu sendiri, melainkan hasil kerja bakteri kulit. Bahkan pada orang yang jarang makan bawang sekalipun, bakteri tetap menjadi penyebab utama munculnya bau badan.
Ada dua jenis bakteri dominan yang hidup di area ketiak.
- Corynebacterium
- Staphylococcus hominis
Kedua bakteri ini sangat ahli dalam memecah asam lemak dan senyawa sulfur menjadi molekul yang berbau menyengat.
Ketika seseorang mengonsumsi bawang, bakteri ini akan memiliki “bahan bakar tambahan” berupa allicin dan derivat sulfurnya. Inilah yang membuat aroma yang dihasilkan menjadi lebih kuat daripada bau badan biasa.
4. Faktor Genetik dan Metabolisme Memengaruhi Tingkat Bau
Baca Juga:Jangan Salah, Sering Konsumsi Bawang Bombay Bagus Untuk KesehatanPersiapan Camilan Wajib Saat Lebaran: Inilah Resep Adonan Kue Bawang Renyah dan Gurih
Menariknya, tidak semua orang mengalami bau badan setelah makan bawang dengan intensitas yang sama. Ada yang mudah sekali berbau, ada pula yang tetap wangi meski makan banyak bawang goreng atau bawang putih mentah.
Beberapa faktor yang memengaruhi:
a. Genetika
Ada gen tertentu yang mengatur bagaimana tubuh mengolah sulfur. Orang dengan metabolisme sulfur yang lambat lebih rentan mengalami bau badan setelah makan bawang.
b. Kesehatan pencernaan
Usus yang tidak seimbang mikrobiotanya bisa menghasilkan gas sulfur lebih banyak, sehingga aroma keluar lebih kuat.
c. Kondisi kulit dan kebersihan tubuh
Semakin banyak bakteri di ketiak, semakin tajam aroma yang muncul.
d. Pola makan keseluruhan
Kombinasi bawang dengan makanan lain seperti pedas, daging merah, dan alkohol dapat memperburuk aroma tubuh.
Bawang Putih dan Bawang Merah: Mana yang Lebih Pemicu Bau?
Semua jenis bawang dapat menyebabkan bau badan, namun tingkatnya berbeda-beda:
Bawang putih paling tinggi kandungan sulfur aktifnya, sehingga efeknya cenderung paling kuat.
Bawang merah dan bawang bombay memicu bau, tetapi biasanya tidak seintens bawang putih.
Bawang daun relatif lebih ringan efeknya, meski tetap bisa berkontribusi.
Selain itu, cara mengolah bawang juga mempengaruhi efek baunya. Bawang mentah cenderung memicu aroma lebih kuat dibanding bawang yang telah dimasak karena kandungan enzim dan sulfur masih utuh.
