Filipina U-22 Punya Amunisi Baru: Skuad Diaspora Jadi Ancaman Serius untuk Indonesia di SEA Games 2025

SEA Games 2025
Skuad Filipina kini dipenuhi pemain diaspora yang bermain di kompetisi luar negeri. Foto : Instagram resmi Timnas Filipina
0 Komentar

RADARCIREBON.TV – Filipina U-22 mulai mencuri perhatian pada ajang SEA Games 2025 Thailand. Selain kemenangan meyakinkan mereka atas Myanmar U-22 dengan skor 2-0 di laga pembuka Grup C, komposisi pemain The Young Azkals juga menjadi sorotan utama. Skuad besutan federasi Filipina itu kini dipenuhi pemain diaspora yang bermain di kompetisi luar negeri, menjadikan Filipina sebagai salah satu tim yang patut diwaspadai, termasuk oleh Indonesia U-22.

Dari total 23 pemain yang dibawa ke Thailand, Filipina menghadirkan banyak nama yang berkarier di Inggris, Belgia, Spanyol, Jerman, hingga Amerika Serikat. Kehadiran para pemain abroad ini memberi warna baru dalam permainan Filipina yang sebelumnya dikenal mengandalkan talenta lokal. Kini, mereka tampil lebih matang, agresif, dan terorganisir.

Salah satu pemain yang paling mencuri perhatian adalah Isaiah Fariq Alakiu, bek muda kelahiran Inggris. Pemain bertinggi 188 cm tersebut merupakan bagian dari skuad Brighton & Hove Albion U-18 dan sudah tampil delapan kali di Premier League U-18 musim 2025/2026. Pengalaman bermain di kompetisi usia muda Inggris membuat Alakiu tampil lebih siap dalam duel-duel fisik dan membaca permainan. Ia juga pernah membela Filipina U-23 pada Kualifikasi Piala Asia U-23 2025, sehingga pengalaman level internasional bukan hal baru baginya.

Baca Juga:Head-to-Head Barcelona vs Atletico Madrid: Rekor Mentereng Blaugrana, tapi Terakhir Tumbang di Camp NouJadwal & Prediksi Fulham vs Man City di Premier League 2025/2026: Ujian Konsistensi di Craven Cottage

Selain Alakiu, Filipina juga membawa sejumlah nama yang tak kalah menarik. Ada Dylan Demuynck yang bermain di klub Belgia, Lierse. Ia dianggap sebagai gelandang yang memiliki wawasan permainan yang tajam. Lalu ada Sandro Reyes, pemain yang merumput di Jerman bersama Gutersloh, serta Santiago Rublico yang tampil untuk Alcorcon B di Spanyol. Kehadiran empat pemain abroad tersebut memberi lapisan kualitas yang jarang dimiliki Filipina pada edisi-edisi sebelumnya.

Kemenangan 2-0 atas Myanmar menjadi bukti awal bahwa Filipina U-22 mengalami peningkatan signifikan, bukan hanya dari segi kualitas individu, tetapi juga dari struktur permainan. Mereka menunjukkan transisi cepat, pertahanan solid, dan kemampuan memanfaatkan kelengahan lawan.

Bagi Timnas Indonesia U-22, kondisi ini tentu menjadi alarm penting. Indonesia akan menghadapi Filipina pada 8 Desember mendatang, dan laga tersebut diprediksi menjadi salah satu laga kunci yang menentukan peluang lolos dari Grup C. Dengan komposisi pemain diaspora yang semakin kuat, Filipina berpotensi menjadi batu sandungan serius dalam persaingan menuju semifinal.

0 Komentar