Dalam kesempatan singkat di balai warga, Maxwell sempat berbagi cerita tentang masa kecilnya.
“Saya tumbuh besar di sini. Setiap Jumat, Ibu selalu bilang, ‘Kalau kamu punya rezeki lebih nanti, jangan lupa berbagi.’ Kata-kata itu terus saya ingat,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa bakti sosial Jumat Berkah ini bukan kegiatan pertama dan bukan pula yang terakhir. Maxwell mengaku ingin menjadikan kegiatan berbagi sebagai rutinitas setiap kali ia pulang ke kampung halaman.
•Reaksi Warga: Bangga, Haru, dan Berdoa
Banyak warga menyampaikan rasa bangga mereka.
Baca Juga:Bongkar Cara Rahasia Cuan dari Snack Video 2025: Strategi Baru Creator untuk Dapat Uang Lebih Banyak!Cara Aman, Anti-Modus, dan 100% Terpercaya untuk Menghindari Penipuan Digital
“Jarang ada yang sudah sukses lalu masih ingat kampung. Anak-anak juga jadi semangat. Semoga rezeki Maxwell makin lancar,” ucap Bu Tati, seorang pedagang kecil.
Sementara Pak Lurah menyebut Maxwell sebagai “contoh nyata anak daerah yang tidak lupa asal-usul.”
Kesimpulan
•Ketulusan yang Membekas
Kegiatan Jumat Berkah yang dilakukan Maxwell Souza membuktikan bahwa kesuksesan tidak selalu diukur dari trofi, gaji, atau popularitas. Ada nilai kemanusiaan dan kepedulian yang lebih dalam dari itu semua, sesuatu yang ia tunjukkan tanpa sorotan kamera.
Dimata warga Kampung Cendana, Maxwell bukan hanya pesepak bola terkenal. Ia adalah kebanggaan kampung, panutan anak-anak, dan sosok muda yang memahami bahwa rezeki sebesar apa pun akan terasa lebih berarti ketika dibagikan.
Hari itu, Jumat bukan hanya hari penuh keberkahan, tetapi juga hari penuh harapan. Semua berkat seorang Maxwell Souza yang pulang membawa ketulusan.
