Reaksi Jujur Tuchel Soal Grup L Piala Dunia 2026: Inggris Harus Lupakan Label Unggulan

Thomas Tuchel
Reaksi Jujur Tuchel Soal Grup L Piala Dunia 2026, Inggris Harus Lupakan Label Unggulan. (Foto @england)
0 Komentar

RADARCIREBON.TV – Publik sepak bola dunia telah menempatkan Tim Nasional Inggris sebagai tim yang paling diunggulkan untuk mendominasi Grup L di ajang Piala Dunia 2026. Hasil undian yang menempatkan mereka bersama Kroasia, Ghana, dan Panama memunculkan optimisme masif. Namun, euforia tersebut harus diredam sejenak oleh pelatih kepala The Three Lions, Thomas Tuchel. Dengan nada realistis, Tuchel menegaskan bahwa status favorit di atas kertas tidak lantas menjamin perjalanan mulus. Ia memandang Grup L sebagai sebuah tantangan nyata yang menuntut fokus penuh dan rasa hormat maksimal terhadap setiap lawan.

Tuchel secara spesifik menyoroti bahwa setiap tim yang lolos ke putaran final Piala Dunia membawa kebanggaan nasional dan kualitas yang tidak bisa diremehkan. Pertandingan pembuka melawan Kroasia menjadi perhatian utamanya. Duel ini bukan sekadar pertandingan biasa; ia mengulang memori semifinal emosional Piala Dunia 2018. Kroasia, sebagai salah satu tim dari pot kedua, dinilai Tuchel memiliki pengalaman dan kekuatan mental yang teruji di turnamen besar. Pelatih asal Jerman itu menggarisbawahi pentingnya mempelajari karakter permainan Vatreni dengan sangat saksama, karena mereka adalah tim yang terbiasa bersaing di level tertinggi.

Selain tantangan dari Eropa, Inggris juga harus bersiap menghadapi kekuatan dari benua lain. Ghana, tim Afrika yang dikenal selalu memiliki talenta menjanjikan dan kejutan, akan menjadi penghalang serius lainnya. Tuchel menyadari bahwa kekuatan individu dan kecepatan pemain Ghana seringkali menjadi faktor penentu. Sementara itu, Panama mungkin menjadi lawan yang paling minim informasinya bagi tim pelatih Inggris saat ini. Namun, Tuchel menekankan bahwa tidak ada celah untuk memandang remeh. Panama, sebagai tim underdog, dipastikan akan tampil tanpa beban dan berani mengambil risiko, memaksa Inggris untuk bekerja keras dalam setiap detik pertandingan.

Baca Juga:Gaji PPPK Tenaga Kependidikan Sekolah Rakyat 2025: Benarkah Penghasilannya Menggoda?Benteng Persebaya Bangkit! Risto Mitrevski Kembali Menginjak Lapangan Hijau Pasca Dua Bulan Menepi

Misi Inggris di turnamen ini tidak hanya sekadar lolos ke babak 32 besar. Tuchel menegaskan filosofi yang ia bawa, yakni pentingnya menjadi juara grup—sebuah mentalitas yang ia pelajari dari kompetisi klub elit seperti Liga Champions. Target menjadi pemuncak klasemen adalah kunci untuk membangun momentum dan menghindari potensi pertemuan sulit di fase gugur lebih awal. Meskipun mengakui bahwa persaingan terlihat berat, optimisme di kubu Inggris tetap tinggi. Tuchel menjanjikan bahwa The Three Lions akan datang ke turnamen dalam kondisi persiapan terbaik, memastikan mentalitas juara mereka tidak hanya sekadar harapan.

0 Komentar