RADARCIREBON.TV – Kompetisi SEA Games 2025 di Thailand telah dimulai, diawali dengan matchday pertama cabang olahraga sepak bola putra pada Rabu (3/12), jauh sebelum upacara pembukaan resmi pada 9 Desember. Namun, alih-alih berjalan mulus, hari pertama perhelatan akbar Asia Tenggara ini justru diwarnai tiga insiden memalukan yang menyoroti kurangnya kesiapan tuan rumah, Thailand. Tiga kekacauan logistik dan teknis ini menjadi catatan merah serius bagi panitia penyelenggara.
Pertandingan pembuka antara Laos melawan Vietnam, dilanjutkan dengan laga Timor Leste kontra Thailand, menjadi saksi dari serangkaian masalah yang terjadi di Stadion Rajamangala, Bangkok.
Kekacauan Pertama: Lagu Kebangsaan Tanpa Iringan Musik
Insiden yang paling mencolok dan menjadi sorotan media internasional adalah kegagalan sistem suara yang terjadi menjelang kick-off pertandingan Grup B antara Vietnam dan Laos (Vietnam menang 2-1). Saat prosesi menyanyikan lagu kebangsaan kedua negara, sistem pengeras suara di Stadion Rajamangala mendadak mengalami gangguan teknis total.
Baca Juga:Profil Fitrah Maulana, Kiper Muda Persib Calon Penerus Teja Paku Alam yang Jadi Pilihan Utama Kontra Borneo FCArema FC Ambil Jeda Seminggu, Kuncoro Tetap Tuntut Fokus Jelang Derbi Kontra Madura United
Kegagalan ini memaksa panitia membuat keputusan mendadak, yaitu tidak memutar musik pengiring sama sekali. Alhasil, para pemain dari tim nasional Laos, yang dilanjutkan dengan para pemain Vietnam, harus menyanyikan lagu kebangsaan mereka secara a cappella, hanya mengandalkan suara vokal tanpa iringan instrumental. Momen khidmat sebelum pertandingan ini seketika berubah menjadi canggung dan memalukan, menandakan kurangnya sistem cadangan yang memadai untuk acara protokoler wajib.
Kekacauan Kedua: Krisis Lampu Stadion dan Logistik Cadangan
Masalah teknis kedua melanda stadion yang sama menjelang kick-off laga kedua, Timor Leste menghadapi tuan rumah Thailand. Dikabarkan, sejumlah lampu stadion tidak berfungsi secara maksimal karena beberapa bohlam mengalami kerusakan atau padam.
Yang memperparah situasi adalah kegagalan logistik dari panitia: mereka tidak memiliki stok lampu cadangan yang cukup di lokasi. Solusi darurat yang harus diambil adalah dengan meminjam lampu dari Stadion Chalermprakiat, yang terletak di Korat. Situasi krisis pencahayaan dan kebutuhan mendesak untuk meminjam peralatan dari lokasi yang jauh ini menimbulkan keraguan besar mengenai efisiensi dan perencanaan logistik tuan rumah.
