RADARCIREBON.TV – Dinamika internal Liverpool FC kembali memanas dan menjadi sorotan utama media Inggris setelah bintang utama mereka, Mohamed Salah, membuat pernyataan publik yang mengejutkan. Kekisruhan ini dipicu oleh rasa frustrasi mendalam Salah setelah ia kembali dicadangkan oleh manajer Arne Slot saat The Reds bermain imbang melawan Leeds United pada Minggu (7/12/2025) dini hari WIB. Keputusan Slot mencadangkan Salah untuk ketiga kalinya secara beruntun—melawan Sunderland, West Ham, dan Leeds—membuat penyerang berusia 33 tahun itu meluapkan amarahnya dalam wawancara kontroversial.
Respons terhadap wawancara berdurasi tujuh menit tersebut datang dengan cepat dan keras. Danny Murphy, mantan gelandang The Reds, menjadi figur pertama yang memberikan kecaman tajam. Murphy menilai tindakan Salah yang memilih mengumbar keluhannya ke media sebagai langkah keliru yang justru merugikan dan menciptakan masalah baru bagi klub yang sedang berjuang di tengah musim yang sulit.
Klaim Salah: Merasa Dikorbankan dan Janji yang Tak Dipenuhi
Dalam luapan emosinya, Mohamed Salah menyampaikan kekecewaannya yang luar biasa. Ia mengaku tidak habis pikir dirinya bisa dicadangkan selama 90 menit penuh, sebuah pengalaman yang ia klaim belum pernah terjadi sebelumnya sepanjang kariernya.
Baca Juga:Nasib Tragis 9 Wonderkid Real Madrid yang TerlupakanBongkar Dua Skenario Transfer Maung Bandung Demi Mendaratkan Jenderal Lini Tengah Joey Pelupessy dari Eropa
“Saya sangat kecewa. Saya telah melakukan begitu banyak untuk klub ini,” kata Salah.
Salah bahkan mengeluarkan frasa dramatis yang mengindikasikan retaknya hubungan dengan manajemen. Ia merasa dirinya “dilempar ke bawah bus”, dan secara tersirat menuduh ada pihak internal yang ingin ia dijadikan kambing hitam atau “disalahkan” atas kondisi buruk tim. Sebagai tambahan, Salah mengklaim bahwa klub tidak menepati janji-janji yang telah diberikan kepadanya pada musim panas lalu, meningkatkan ketegangan antara dirinya dan hierarki Anfield.
Murphy: Keluhan Publik Menciptakan Masalah untuk Manajer
Danny Murphy tidak menyangkal bahwa Salah berhak merasa frustrasi, tetapi ia menekankan bahwa meluapkan emosi secara publik adalah sebuah kesalahan fatal. Murphy, melalui BBC Match of the Day, menyebut komentar Salah sebagai “reaksi emosional yang tidak masuk akal”.
Menurut Murphy, masalah internal, sekuat apa pun rasa frustrasinya, seharusnya diselesaikan di balik pintu tertutup. “Kamu boleh marah, frustrasi, emosional… tapi kamu harus menyimpannya di dalam klub,” tegas Murphy. Ia berpendapat bahwa dengan berbicara kepada media, Salah secara efektif membuat situasi menjadi “tentang dirinya,” dan secara tidak langsung menciptakan tekanan yang tidak perlu bagi Arne Slot, manajer yang sedang beradaptasi. Murphy menyarankan agar Salah seharusnya berbicara langsung kepada manajer, CEO, atau bahkan pemilik klub jika ada janji yang belum terpenuhi, bukan kepada publik.
