RADARCIREBON.TV- Winger Real Betis, Antony, menegaskan kalau dia sama sekali nggak punya dendam ke Manchester United, klub lamanya.
Walaupun kariernya di Old Trafford nggak berjalan mulus dan akhirnya berujung hengkang, pemain asal Brasil itu tetap bilang kalau dia menyimpan rasa hormat dan banyak kenangan manis di sana.
Antony dulu datang ke MU dengan status salah satu rekrutan termahal sepanjang sejarah klub, diboyong dari Ajax dengan harga sekitar 100 juta euro. Dia sadar betul, harga semahal itu bikin ekspektasi orang-orang langsung melambung tinggi.
Baca Juga:Messi vs Ronaldo Bisa Terjadi Lagi! Ini Potensi Pertemuan Mereka di Piala Dunia 2026Duh! Indonesia Nyaris Tampil di Grup Paling Mengerikan Piala Dunia 2026!
“Ketika Anda membayar 100 juta euro, Anda pasti mengharapkan lebih dari sang pemain,” kata Antony ke Marca.
Dia juga nggak menutupi kalau saat itu dia lagi ada masalah pribadi dan kondisi mentalnya lagi nggak stabil, dan itu ikut ngaruh ke performanya.
Menurut Antony, periode itu jadi masa paling berat dalam kariernya. Tapi, namanya juga hidup—nggak semua hal berjalan mulus. Fase sulit itu justru bikin mentalnya makin kuat sebagai pesepak bola.
“Hal-hal seperti itu terjadi dalam hidup dan menjadi bagian dari perjalanan seseorang. Meski berat, saya harus melewati itu semua,” ujarnya.
Meski sering disorot karena performanya dianggap nggak sebanding sama banderol harganya, Antony bilang dia tetap punya banyak momen positif di MU: pernah angkat trofi, punya memori-memori seru, dan relasi yang baik sama banyak orang di klub.
“Ada begitu banyak momen baik. Meski saya berbicara tentang masa sulit, saya juga punya banyak pengalaman menyenangkan. Saya meraih trofi, saya menjalin persahabatan hebat. Semua itu akan tetap saya kenang sepanjang hidup.”
Soal keputusannya cabut dari MU, Antony bilang dia butuh menit bermain lebih banyak dan ingin balik nemuin kebahagiaan main bola. Dan itulah yang akhirnya membawanya ke Real Betis.
Baca Juga:Ngeri! Ini Jadwal Liverpool di Liga Champions 2025/2026 Penuh Lawan Berat, Dari Madrid Sampai Neraka TurkiDicap Unggulan, Inggris Justru Ketar-ketir Hadapi Grup L!
“Saya perlu bermain lebih banyak. Saya perlu bahagia. Saya tidak bahagia di sana dan tidak dalam kondisi mental yang tepat,” katanya.
“Namun saya tetap sangat berterima kasih kepada Manchester atas semua pengalaman yang diberikan. Itu klub yang luar biasa. Saya akan selalu bersyukur untuk semuanya.”
