Perjalanan Emosional Sang Juara Baru
Norris, yang membalas ucapan Hamilton dengan senyum lebar dan ucapan terima kasih atas kata-katanya, kemudian menceritakan perjalanan emosional yang ia lalui. Ia mengakui bahwa musim 2025 penuh dengan naik turun.
“Rasanya gila,” ujar Norris. “Apakah ini musim yang sempurna? Jelas tidak. Tapi memenangkan kejuaraan soal konsistensi, dan saya memiliki itu tahun ini.”
Ia juga mengungkap sisi emosionalnya, terutama saat melewati putaran terakhir balapan. Norris mengaku sampai meneteskan air mata, suatu hal yang jarang terjadi padanya. “Saya menangis hari ini… saat melewati terowongan di lap terakhir, saya memikirkan ibu saya dan seberapa bahagianya dia. Pikiran itu membuat saya menangis,” katanya haru.
Baca Juga:Al-Hilal Siapkan Tawaran 'Diskon' Januari untuk Mohamed SalahKlasemen Sementara Sepak Bola SEA Games Menjelang Laga Perdana Timnas
Norris menegaskan bahwa gelar Juara Dunia F1 ini adalah hasil perjuangan kolektif. Dukungan dari tim inti, pelatih, teman, dan keluarganya adalah kunci utama. “Mereka sama-sama berhak mengatakan kami juara dunia seperti halnya saya,” tutup Norris, menggarisbawahi pentingnya dukungan orang-orang terdekat di balik konsistensi yang akhirnya mengunci mahkota Formula 1 perdananya.