Pada tahun 1974, berdasar pada klasemen konstruktor tahun 1973, nomor 1 diberikan kepada pembalap yang menjadi juara dunia. Satu-satunya cara untuk mengganti nomor adalah dengan pindah ke tim baru oleh sang juara atau melalui penjatahan nomor cadangan.
Sebagai contoh, saat Williams memulai debut di F1 pada tahun 1977, mereka mendapatkan nomor 27 dan 28. Setelah Alan Jones meraih gelar juara dunia bersama tim tersebut pada tahun 1980, Williams mendapatkan nomor 1 dan 2 pada tahun 1981. Sementara itu, Ferrari, yang menjadi juara pada tahun 1979, mendapatkan nomor yang tidak terpakai, yakni 27 dan 28, yang sebelumnya milik Williams.
Setelah gagal meraih gelar pada tahun 1981, Williams mengambil nomor selanjutnya yang tersedia pada tahun 1982, yaitu 5 dan 6, yang sebelumnya digunakan oleh tim Brabham.
Baca Juga:Indonesia Percaya! Megawati Hangestri dan Robi Syianturi Dipilih Angkat Merah Putih di SEA Games 2025!Prediksi Pertandingan antara Monaco vs Galatasaray: Siapa yang Lebih Tajam di Laga Krusial Ini?
Namun, ada suatu kasus menarik terkait sistem penomoran ini, yaitu ketika pembalap yang menjadi juara dunia memutuskan untuk pindah dari F1. Dalam situasi ini, tim juara dari musim sebelumnya mendapatkan hak untuk nomor 0 dan 2, seperti yang dialami oleh Williams pada tahun 1993 dan 1994.
Nomor Permanen untuk Setiap Pembalap (2014)
F1 melakukan perubahan pada sistem penomoran pada tahun 2014, dengan memperkenalkan nomor tetap untuk setiap pembalap, mengikuti contoh dari MotoGP. Para pembalap diberikan kebebasan untuk memilih nomor mereka sendiri, untuk menonjolkan identitas masing-masing dan membantu para penggemar mengenali mereka.
Mirip dengan MotoGP, pembalap dapat memilih nomor dari 2 hingga 99. Nomor yang dipilih oleh seorang pembalap akan terjaga selama dua tahun setelah ia memutuskan untuk keluar atau pensiun dari F1. Apabila pembalap tersebut kembali ke F1 sebelum dua tahun penuh, ia juga dapat menggunakan nomor yang sama lagi.
