Frits dan Richarda Markx segera memberikan pelukan hangat kepada Dion. Pelukan tersebut terasa seperti obat penenang yang sangat dibutuhkan di tengah kekecewaan akibat tersungkur di laga perdana. Ketiganya sempat bercengkerama sebentar. Sang ayah, Frits, terlihat perhatian dengan merapikan kerah pakaian putranya, sementara kedua orang tuanya memberikan kata-kata penyemangat untuk menguatkan mental Dion. Momen sederhana ini menyoroti peran besar keluarga dalam mendukung atlet yang berjuang di kancah internasional.
Nasib Kritis dan Tantangan Berikutnya
Kekalahan dari Filipina membuat nasib Timnas Indonesia U-22 berada di ujung tanduk dalam perburuan tiket semifinal SEA Games 2025. Timnas U-22 kini diwajibkan meraih kemenangan dalam pertandingan berikutnya melawan Timnas Myanmar U-22 demi membuka peluang lolos dari fase grup. Namun, upaya Garuda Muda untuk melaju ke babak berikutnya tidak hanya bergantung pada hasil mereka sendiri. Langkah mereka juga akan sangat dipengaruhi oleh hasil pertandingan di grup lain, khususnya Grup B yang mempertemukan Timnas Vietnam U-22 dengan Timnas Malaysia U-22 di laga pamungkas. Kemenangan atas Myanmar menjadi harga mati, sambil berharap skenario di grup lain berjalan sesuai harapan.
