Bagi kolektor mobil klasik, setiap unit punya cerita: umur mobil, sejarah perawatan, hingga kenangan personal. Ini menunjukkan bahwa dalam dunia selebritas Indonesia, keberagaman selera mobil sangat nyata, dari supercar modern hingga mobil vintage penuh karakter.
Kenapa Artis Banyak yang Koleksi Mobil: Faktor Sosial, Ekonomi, dan Psikologis
Mengapa banyak artis atau publik figur memilih mengoleksi mobil mewah atau klasik? Secara umum ada beberapa faktor pendorong.
1. Simbol status dan pencapaian finansial
Baca Juga:Brownies Lumer Sehat Tanpa Rasa Bersalah: Resep Simpel, Nikmat, dan Anti Gagal yang Bisa Dibuat Siapa Saja!Rahasia Rambut Sehat Tanpa Salon: 7 Tanaman Alami Ampuh Hilangkan Ujung Bercabang & Pulihkan Keindahan Rambut
Mobil mewah sering dianggap sebagai simbol keberhasilan. Bagi artis dengan pendapatan besar, memamerkan koleksi mobil seperti Lamborghini atau Rolls-Royce jadi indikator status, baik untuk publik maupun sosial media.
2. Gaya hidup & brand image
Bagi publik figur, gaya hidup adalah bagian dari merek pribadi. Memiliki mobil mewah dapat memperkuat citra glamor, mewah, dan sukses di mata fans atau masyarakat luas.
3. Hobi dan kecintaan pada otomotif
Tidak sedikit artis yang benar-benar mencintai mobil, dari segi estetika, sejarah, atau performa. Koleksi mobil klasik, misalnya, butuh perawatan, pengetahuan, dan dedikasi, menunjukkan bahwa bagi mereka, mobil bukan sekadar alat, melainkan hobi serius.
4. Investasi & aset jangka panjang
Mobil tertentu, terutama klasik atau supercar langka, memiliki nilai investasi. Meskipun tidak menjadi alasan utama bagi semua, beberapa kolektor melihat mobil sebagai aset yang bisa dinilai kembali di masa depan.
•Tantangan & Tanggung Jawab di Balik Koleksi Megah
Koleksi mobil mewah atau klasik memang terlihat glamor, tapi ada aspek yang sebaiknya tidak luput dari perhatian:
Perawatan & biaya tinggi – Mobil mewah maupun klasik memerlukan perawatan intensif, suku cadang khusus, dan kadang suku cadang impor. Itu berarti beban finansial terus menerus untuk menjaga kondisi prima.
Nilai sosial & persepsi publik – Bagi artis publik, koleksi mobil bisa memancing kritik atau persepsi tertentu, misalnya dianggap terlalu pamer, konsumtif, atau menghambur-hamburkan kekayaan. Publik bisa menilai; artinya, pemilik koleksi besar perlu bijak dalam bersikap.
Baca Juga:Inilah Deretan Keuntungan Menabung di Bank yang Sering Diremehkan Banyak OrangViral! Cara Tambah Saldo DANA Tanpa Top Up, Fitur Dana Kaget Jadi Andalan Pengguna di Seluruh Indonesia
Perubahan gaya hidup & kebutuhan realistis – Mobil bukan selalu paling praktis di kondisi lalu-lintas dan infrastruktur di banyak kota, termasuk di Indonesia. Bagi sebagian orang, memiliki mobil besar atau mewah bisa jadi tidak efisien, terutama untuk penggunaan sehari-hari.
