RADARCIREBON.TV- Perbincangan tentang munculnya “zodiak ke-13” kembali mengguncang dunia astrologi.
Nama Ophiuchus yang dikenal sebagai rasi bintang ke-13 sering muncul setiap beberapa tahun ketika topik ini kembali viral, memicu kebingungan, debat panjang, hingga gelombang penolakan dari publik. Banyak orang bertanya-tanya: benarkah rasi bintang Ophiuchus masuk dalam sistem zodiak? Jika ya, mengapa banyak orang menolaknya?
Untuk menjawabnya, mari kita telusuri lebih dalam mulai dari sejarah munculnya rasi ini, alasan kontroversinya, hingga mengapa sebagian besar masyarakat tetap menolak perubahan tersebut. Artikel panjang ini membahas semua aspek secara komprehensif dan akurat, sehingga kamu bisa memahami gambaran besar di balik fenomena yang selalu kembali trending ini.
Baca Juga:Alarm Semesta Berbunyi! Tiga Zodiak yang Harus Super Waspada Hari Ini, Energi Negatif Mengintai dari BerbagaiInilah Ramalan Lengkap 12 Shio Hari Ini, Siapa yang Bersinar dan Siapa yang Harus Waspada?
Awal Mula Munculnya “Zodiak ke-13”
Rasi bintang Ophiuchus, atau dalam bahasa Yunani berarti “Sang Pembawa Ular”, sebenarnya bukan penemuan baru. Ia sudah dikenal astronom sejak ribuan tahun lalu. Namun, isu bahwa Ophiuchus seharusnya masuk sebagai zodiak ke-13 baru booming sekitar 2011 ketika NASA menjelaskan bahwa posisi bumi terhadap rasi bintang berubah secara alami karena fenomena pergeseran presesi.
NASA sebenarnya tidak pernah mengatakan bahwa mereka menambahkan zodiak baru. Penjelasan mereka murni bersifat astronomis, bukan astrologis. Namun publik salah menafsirkan, sehingga muncullah asumsi bahwa zodiak berubah dan Ophiuchus harus dimasukkan ke dalam daftar.
Sebenarnya, sistem zodiak yang dipakai masyarakat (Tropical Zodiac) tidak didasarkan pada rasi bintang, melainkan pada posisi matahari di ekliptika saat pergantian musim. Inilah awal mula kesalahpahaman besar yang memicu kehebohan.
Mengapa Ophiuchus Digadang sebagai Zodiak Tambahan?
Dalam Sidereal Zodiac, sistem astrologi yang dipakai di beberapa budaya Timur, matahari memang melintasi 13 rasi bintang, termasuk Ophiuchus. Secara astronomis, matahari berada di rasi tersebut sekitar 18-19 hari dalam setahun.
Fakta inilah yang membuat sebagian orang percaya bahwa zodiak selama ini “salah” dan perlu ditambahkan.
Namun astrologi Barat tidak bekerja seperti itu. Sistem zodiak Barat hanya menggunakan 12 sektor langit yang masing-masing berukuran 30 derajat, sinkron dengan musim. Artinya, meskipun secara astronomis ada 13 rasi, secara astrologi hanya 12 yang dipakai, dan ini sudah berlangsung lebih dari 2.000 tahun.
