Rencana penertiban dan relokasi pedagang di bantaran Sungai Sukalila, Kota Cirebon, menyebabkan para pedagang mengaku mengalami penurunan omzet yang sangat drastis. Bahkan sebagian pedagang menyebut pendapatannya kini hanya mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Semakin ramainya pemberitaan terkait penertiban dan relokasi pedagang Sukalila, membuat para pedagang mulai merasakan dampaknya. Menurut seorang pedagang, penurunan omzet sudah terasa sejak tiga bulan terakhir, semenjak adanya instruksi pemerintah untuk menormalisasi kawasan Sungai Sukalila.
Pedagang mengaku, sebelum adanya rencana penertiban, mereka masih bisa memenuhi kebutuhan harian bahkan menabung meski dalam jumlah kecil. Namun kini pendapatan disebut turun hingga lebih dari 50 persen. Kondisi ini membuat mereka kesulitan memenuhi biaya makan keluarga dan berbagai kebutuhan lain.
Baca Juga:Polres Kuningan Ungkap Kasus Curanmor – VideoBupati Imron Dorong Pengembangan Inovasi Wisata Cikuya Belawa – Video
Mereka juga menyampaikan bahwa bukan berarti menolak kebijakan pemerintah, tetapi berharap ada perhatian dan dialog langsung sebelum keputusan relokasi dijalankan. Meski pemerintah telah menyiapkan lokasi relokasi di lantai atas sebuah gedung, mayoritas pedagang menyatakan keberatan karena dianggap tidak strategis.
Para pedagang meminta kepada pemerintah, untuk mengkaji ulang kebijakan tersebut serta mencari solusi yang lebih manusiawi. Mereka berharap ditempatkan di lokasi yang strategis dan tetap memiliki peluang usaha yang layak agar bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Dengan kondisi ekonomi yang kian terjepit, para pedagang berharap pemerintah membuka ruang dialog dan mempertimbangkan revisi kebijakan penertiban agar tidak semakin memperburuk kondisi mata pencaharian mereka.