RADARCIREBON.TV – Persaingan di SEA Games 2025 semakin mengerucut seiring berjalannya pertandingan. Hingga pembaruan klasemen per 17 Desember 2025, sebagian besar negara peserta telah mencicipi medali emas. Namun, masih ada dua kontingen yang belum berhasil naik ke podium tertinggi, yakni Brunei Darussalam dan Timor Leste.
Brunei Darussalam sejauh ini belum mampu mengamankan satu pun medali emas. Meski demikian, kontingen Negeri Seribu Masjid tersebut tidak sepenuhnya pulang dengan tangan hampa. Brunei telah mengoleksi tiga medali perak dan empat perunggu, hasil dari perjuangan atlet-atletnya di berbagai cabang olahraga. Raihan tersebut menunjukkan Brunei tetap kompetitif, meskipun belum mampu menembus posisi juara pertama.
Sementara itu, Timor Leste masih berjuang keras untuk memecah kebuntuan. Hingga pertengahan SEA Games 2025, Timor Leste baru mengumpulkan dua medali perunggu. Keterbatasan jumlah atlet serta pengalaman bertanding di level regional menjadi tantangan tersendiri bagi negara muda tersebut untuk bersaing dengan kontingen yang lebih mapan.
Baca Juga:Kisah Emilia Nova Antar Indonesia Raih Emas Atletik SEA Games 2025, Tak Tergoyahkan di Sapta LombaRekap Hasil Perolehan Medali Cabang Olahraga Renang Indonesia di SEA Games 2025
Kondisi Brunei Darussalam dan Timor Leste kontras dengan situasi sembilan negara peserta lainnya yang telah mengamankan setidaknya satu medali emas. Thailand masih tampil dominan dan bertengger di puncak klasemen sementara, memanfaatkan keunggulan sebagai tuan rumah. Di belakang Thailand, Indonesia terus menempel ketat di posisi kedua dengan perolehan emas yang terus bertambah dari berbagai cabang unggulan.
Negara-negara seperti Vietnam, Malaysia, Filipina, hingga Singapura juga telah merasakan podium tertinggi, menandakan persaingan yang semakin merata di kawasan Asia Tenggara. Beberapa cabang olahraga unggulan masing-masing negara menjadi penentu dalam perebutan emas, terutama pada nomor-nomor tradisional dan olahraga dengan banyak nomor pertandingan.
SEA Games 2025 sendiri diikuti oleh 11 negara Asia Tenggara. Namun, Kamboja tercatat tidak berpartisipasi penuh pada edisi kali ini setelah menarik diri dari delegasi kompetisi. Absennya Kamboja turut memengaruhi peta persaingan, terutama pada cabang-cabang yang sebelumnya menjadi andalan negara tersebut.
Dengan masih tersisa beberapa hari pertandingan, peluang Brunei Darussalam dan Timor Leste untuk mengubah catatan tanpa emas masih terbuka. Namun, waktu yang kian menipis membuat persaingan semakin ketat. Fokus, strategi, dan mental bertanding akan menjadi faktor penentu apakah kedua negara tersebut mampu mencatatkan sejarah di SEA Games 2025 atau harus kembali menunda momen emas mereka.
