RADARCIREBON.TV – Hari Rabu (17/12) menjadi hari kemenangan luar biasa bagi kontingen Indonesia di SEA Games 2025 Thailand, dengan empat medali emas yang ditambahkan ke koleksi—membuat posisi Merah Putih semakin kokoh di peringkat kedua klasemen sementara dan membuka peluang mengejar target 80 emas. Yang paling baru adalah pesilat putri Safira Dwi Meilani, yang memastikan emas ke-66 dari nomor tanding kelas B putri (50–55 kg) setelah bertanding di IMPACT Arena Muang Thong Thani.
Pesilat asal Kudus, Jawa Tengah, menunjukkan kontrol dan ketenangan luar biasa saat menghadapi wakil Vietnam, Duong Thi Hai Quyen, dalam duel sengit sebelum keluar sebagai pemenang. Keberhasilan Safira melanjutkan tren positif yang dimulai beberapa jam sebelumnya, ketika tim panahan beregu putri (Diananda Choirunisa, Ayu Mareta Dyasari, Rezza Octavia) menyumbangkan emas ke-65 setelah mengalahkan Malaysia dengan skor 5-3 di final di Football Field 1, Sports Authority of Thailand, Bangkok.
Sebelum kedua emas itu, Indonesia telah meraih dua emas lagi. Yang pertama adalah dari pencak silat kelas C putra (55–60 kg), di mana Muhammad Zaki Zikrillah dinyatakan menang walkover atas pesilat tuan rumah Thailand, Janjaroen Tinnapat, membawa emas ke-64. Sedangkan emas ke-63 datang dari cabor rowing, melalui pasangan Rendi Setia Maulana/Memo di nomor double sculls putra.
Baca Juga:Dari Kuasai Akuatlon ke Sabet Perak Triatlon: Tim Putri Indonesia Tetap Berbisa di SEA Games 2025Debut Gemilang Jefri, Tiga Medali Kurang dari Target: Kisah Tim Kickboxing Indonesia di SEA Games 2025
Jarak Indonesia dengan Vietnam di posisi ketiga semakin melebar, dan Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir menyebut pencapaian ini sebagai sinyal kuat bahwa negara berada di jalur yang tepat. Ia bahkan mulai menyinggung peluang Merah Putih mengakhiri SEA Games kali ini di posisi dua besar klasemen medali.
“Kalau target emas bisa tercapai, peluang kita bertahan di peringkat dua sangat besar,” ujar Erick.
Ia menambahkan, pencapaian itu berpotensi mencatat sejarah baru.
Pasalnya, terakhir kali Indonesia finis di posisi kedua sebagai tim tamu terjadi pada SEA Games 1995, atau sekitar tiga dekade lalu.
“Setelah itu, kita selalu kesulitan menembus dua besar jika bukan tuan rumah. Ini kesempatan untuk memutus catatan tersebut. Kita sedang berada dalam momentum yang sangat baik,” kata Erick.
