Petani cabai di Majalengka mengalami gagal panen hingga merugi puluhan juta rupiah. Di saat harga cabai sedang melambung tinggi, tanaman cabai rusak akibat hama tikus dan hujan deras sehingga membusuk dan tidak bisa dipanen.
Beginilah kondisi tanaman cabai milik Yatna, salah satu petani cabai warga Desa Sukamulya, Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka. Tanaman cabai mengalami kerusakan dan membusuk sehingga tidak bisa dipanen dan menyebabkan kerugian hingga sepuluh juta rupiah.
Yatna menanam cabai di lahan seluas seratus bata dengan modal antara tujuh hingga sepuluh juta rupiah. Namun, saat mendekati masa panen, tanaman cabai rusak akibat serangan hama tikus dan cuaca ekstrem.
Baca Juga:Kantong Parkir Watubelah Sumber Kini Tersedia – Video9 Warga Kota Cirebon Terdampak Bencana Aceh Telah Kembali – Video
Padahal saat ini harga cabai di pasaran sedang melambung tinggi. Cabai Merah Super atau Cabai Tanjung dari petani dijual dua puluh lima ribu hingga empat puluh ribu rupiah per kilogram.
Sementara di tingkat bakul harga cabai masih terbilang tinggi. Karena gagal panen, lahan cabai tersebut akan dialihkan ke tanaman paria untuk menghindari kerugian yang lebih besar.